HARIAN DISWAY - Memang, dengan kerja keras pun belum tentu bisa sukses. Apalagi ogah bekerja dan cuma berleha-leha. Mungkin terkecuali Anda sedang hoki dan ini amat sangat jarang sekali terjadi.
Makanya, Christina Brennan begitu menyukai apa yang disampaikan Rabindranath Tagore, orang Asia pertama yang meraih Nobel Sastra, "You can’t cross the sea merely by standing and staring at the water".
Ya, mustahil kita bisa menyeberangi lautan dengan hanya berdiri dan menatapnya.
Alasannya sederhana. Sebagaimana diingatkan Wang Xizhi, kaligrafer yang hidup pada abad ke-4 Masehi, "虚谈废务,浮文妨要" (xū tán fèi wù, fú wén fáng yào): omong kosong akan merusak kerja nyata, bual-bual akan menghalangi yang sebenarnya.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah: An Fen Shou Ji
"We can have a lot of goals, and plans, but it requires action and hardwork, improving our skills, networking and self development," kata Christina yang pengusaha dan sosialita.
Kerja nyata penting karena cita-cita tidak akan terwujud dengan wacana belaka. Ia membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dan komitmen yang kuat.
Melalui kerja nyata, kita akan belajar untuk mengatasi onak berduri yang hampir pasti akan selalu muncul di sepanjang jalan meraih impian.
Selain itu, kerja nyata akan memungkinkan kita memperoleh pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai cita-cita.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Vice President/Executive Director Samator Group Imelda M. Harsono: Hua She Tian Zu
Setiap langkah kecil yang kita ambil dalam menjalankan rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, akan memberikan pelajaran berharga yang tidak dapat dipelajari secara teoritis.
Dari sini, kemampuan kita akan terasah dan jaringan profesional kita akan meluas. Sebab, pintar tapi tak punya jaringan, hampir mustahil akan meraih kesuksesan. (*)