HARIAN DISWAY - Meskipun perjanjian gencatan senjata telah disetujui, pembantaian berdarah di Gaza belum berhenti.
Red Crescent melaporkan beberapa orang tewas dalam distribusi bantuan kemanusiaan di utara Gaza, dikutip dari AFP pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Komunitas kemanusiaan ini mengatakan lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat tembakan dan terinjak-injak saat pengiriman bantuan di utara Gaza.
Ini adalah insiden terbaru yang terjadi di Gaza utara, di mana sebuah laporan yang didukung PBB memperkirakan kelaparan akan terjadi pada bulan Mei mendatang, kecuali ada intervensi yang mendesak.
BACA JUGA:Israel Meradang Ketika Tahu AS Diam Saat Resolusi Gencatan Senjata Disetujui DK PBB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui babak baru perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza antara Israel dan militan Hamas, setelah resolusi Dewan Keamanan PBB Senin lalu menuntut “gencatan senjata segera”.
Keputusan International Court Justice (ICJ) menuntut Israel untuk memastikan penyaluran bantuan untuk warga sipil terdampak konflik.
ICJ telah memutuskan sejak bulan Januari, bahwa Israel harus memfasilitasi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Keputusan pengadilan bersifat mengikat namun lemah dalam penegakan hukum.
BACA JUGA:Sah! Akhirnya Resolusi DK PBB Berhasil Disetujui, Amerika Serikat Abstain
Meski resolusi gencatan senjata sudah disepakati, eskalasi konflik tidak kunjung mereda.
Terpantau pertempuran masih terjadi di sekitar Gaza selatan. Laporan korban dari kementrian kesehatan Hamas menyatakan 82 korban tewas dalam kurun 24 jam lalu.
Kantor pers Hamas melaporkan lebih dari 50 serangan udara Israel selama sehari terakhir, dengan sasaran pemukiman warga di seluruh wilayah pesisir, serta tembakan tank di wilayah Kota Gaza dan Gaza selatan.
Militer Israel pada hari Sabtu mengatakan pihaknya telah menyerang puluhan sasaran, termasuk milisi Hamas dan kompleks mereka di Gaza tengah dan utara.(*)