BEIJING, HARIAN DISWAY – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang di Beijing pada Selasa, 2 Maret 2024. Kunjungan kehormatan itu dilakukan usai Prabowo menemui Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Senin, 1 Maret 2024.
"Xie-xie. Thank you very much," kata Prabowo saat menerima sambutan hangat dari Li. Keduanya pun saling berjabat tangan.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan penghargaannya atas kehormatan yang diberikan kepada delegasi Indonesia. Ia mengatakan, kedatangannya ke negeri tirai bambu tersebut dilakukan untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.
BACA JUGA:Kubu Prabowo-Gibran Tak Masalah Kapolri Bersaksi di MK
"Saya datang dalam niatan ingin menyampaikan keinginan dan harapan saya untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja sama di antara kedua negara," tuturnya.
“Kami melihat hubungan yang saling melengkapi antara Tiongkok dan Indonesia adalah realitas yang sangat kami syukuri, atas persahabatan dan kepercayaan kepada kami," sambung Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Li juga mengapresiasi kunjungan Prabowo. Li menilai keputusan Prabowo sebagai presiden terpilih periode 2024-2029 ini menunjukkan kedekatan dua negara.
"Keputusan Prabowo untuk mengunjungi Tiongkok sebagai negara pertamanya setelah terpilih sekali lagi menunjukkan persahabatan yang mendalam antara Tiongkok dan Indonesia,” kata Li, dikutip dari Xinhua.
BACA JUGA:Melalui Prabowo, Xi Jinping Titip Salam Kepada Jokowi
Li juga mengatakan Tiongko siap bekerja dengan Indonesia dalam rangka mendorong kemajuan dua negara dengan berbagai langkah konkret yang menyangkut ranah global hingga regional. Ia menyebut negaranya juga bersedia mencapai lebih banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh Indonesia dan Tiongkok.
Pertemuan delegasi Indonesia dan Tiongkok di Beijing membahas kerjasama pertahanan-Kemhan RI-
"Tiongkok siap bekerja dengan Indonesia untuk mempertahankan high-level strategic mutual trust, memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan, dan mendorong kemajuan yang lebih dalam dan lebih konkret dalam membangun masa depan bersama untuk mencapai lebih banyak 'win-win outcomes' dan membawa lebih banyak manfaat bagi kedua bangsa," kata Li.
Demi mencapai tujuan tersebut, Li menyampaikan bahwa Indonesia dan Tiongkok harus bersinergi mendorong kemajuan sejumlah aspek. Salah satunya adalah percepatan pembangunan serta memperdalam kerja sama bidang terkait mata pencaharian masyarakat seperti pertanian hingga perikanan.
"Kedua belah pihak harus meningkatkan sinergi antara belt and road initiative dan strategi pembangunan Indonesia; mempercepat pembangunan proyek-proyek utama; memperdalam kerja sama di bidang tradisional seperti pertanian, kehutanan dan perikanan; memperluas kerja sama di industri teknologi tinggi dan berkembang; dan memperkuat pertukaran dan kerja sama di bidang-bidang yang terkait dengan mata pencaharian masyarakat."
Dalam ranah global, Li juga menyebut Tiongkok siap memperkuat hubungan multilateral dengan Indonesia, termasuk dalam lingkup Asia Timur hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).(*)