BACA JUGA:ITS Berangkatkan 12 Armada Mudik Gratis
PT JMJ menyiapkan petugas untuk mengawal operasional jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo agar berjalan lancar dengan menyediakan Posko Lebaran 2024. Lokasinya di GT Banyudono, Pos Pantau di KM 13+000 dan KM 19+000 serta Posko Kepolisian dan Dishub di Akses Colomadu, Akses Banyudono, Akses Karanganom serta Akses Ngawen (Klaten).
“Untuk pengguna jalan yang ingin rehat sejenak atau ingin ke toilet, kami juga menyediakan layanan toilet dan SPBU mobile di sepanjang jalur fungsional," imbuhnya.
Apabila pengguna jalan mengalami keadaan darurat juga disediakam sarana parasarana dan fasilitas pendukung seperti Mobile Customer Service (MCS), ambulance, rescue, serta layanan derek gratis hingga exit tol terdekat. Selain itu PT JMJ juga telah menyiapkan rambu- rambu petunjuk dan peringatan seperti batas kecepatan, rambu penunjuk arah, dan rambu informasi lainnya.
Pengendara wajib mematuhi rambu lalu lintas dan mematuhi batas kecepatan 40 km/jam. Setidaknya, sebanyak tujuh Posko Lebaran 2024 beserta posko kepolisian dan dishub juga telah disiapkan bagi pengendara yang membutuhkan informasi atau bantuan di sepanjang Jalan Tol Fungsional Jogja–Solo.
BACA JUGA:10,65 Juta Pemudik Pakai Jalur Laut, Kapolri Sarankan Berangkat Siang, Ini Alasannya..
BACA JUGA:Jumlah Pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Meningkat Dibanding Arus Mudik Tahun Lalu
Sementara itu, Kementerian Perhubungan RI memprediksi sebanyak 35,42 juta orang akan mudik menggunakan mobil konvensional maupun listrik. Nah, sebanyak 4.000 mobil berbasis listrik diprediksi digunakan saat mudik lebaran 2024. Angka itu sekitar 18 persen dari total sekitar 23.238 mobil listrik di Indonesia.
Kendaraan listrik itu tak hanya untuk perjalanan luar kota saja. Namun juga digunakan untuk mobilitas ketika silaturahmi saat Lebaran 2024. Ini dikatakan oleh Kasubdit Uji Tipe Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Yusuf Nugroho di Jakarta, Kamis, 4 April 2024.
"Populasi mobil penumpang listrik berbasis baterai sudah 23.238 unit dengan proyeksi kurang lebih 18 persen. Sekitar 4.000 kendaraan berpotensi yang menjalankan mudik tahun ini," tegasnya.
Maka, pemerintah sudah menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah lokasi. Tujuannya untuk mendukung mobilitas para pengguna kendaraan listrik agar mudik lancar.
BACA JUGA:Jumlah Pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Meningkat Dibanding Arus Mudik Tahun Lalu
BACA JUGA:Resmikan Pos Koordinasi Pusat Lebaran Terpadu 2024, Menhub Ingin Optimalkan Layanan untuk Pemudik
Sejauh ini, pemerintah sudah membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 1.299 unit yang tersebar di 879 lokasi. Rinciannya, SPKLU tersebar sebanyak 152 unit di Sumatera, 899 unit di Jawa, 55 unit di Kalimantan, dan 87 unit di Bali. Ditambah, 64 unit di Sulawesi, 8 unit di Maluku, 27 unit di kawasan Nusa Tenggara, dan 7 unit di Papua.
Yusuf juga mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait tata cara pengangkutan kendaraan listrik (electrical vehicle/EV) secara umum pada saat melakukan penyeberangan dengan kapal laut. Sehingga pengguna tak perlu khawatir bila mudik menggunakan mobil listrik.
“Prinsipnya kendaraan bermotor listrik produk yang aman untuk digunakan karena sudah dilakukan pengujian dan pengetesan standar keamanan secara global maupun regulasi di Indonesia," jelasnya.