Beberapa negara tujuan pekerja migran Indonesia adalah Hongkong, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Italia, Polandia, Turkiye, dan Inggris.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia memperkirakan, 9.150 pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri akan pulang ke Indonesia untuk merayakan Idulfitri di Indonesia.
Bagian perayaan Idulfitri yang menarik di Indonesia adalah tradisi mudik.
BACA JUGA: Biar Mudik Aman dan Nyaman, Lakukan Ini sebelum Meninggalkan Rumah
TRADISI MUDIK
Beberapa hal terkait tradisi mudik, menjelang perayaan Idulfitri 2024, antara lain: 1) Pemerintah menyiapkan berbagai infrastruktur agar warga masyarakat mendapatkan kenyamanan dalam merayakan hari raya dan mudik. Saat Idulfitri, para perantau yang bekerja di luar daerahnya mudik ke kampung halaman. Adanya mudik menggerakkan kegiatan ekonomi di daerah.
2) Pemerintah memberikan tunjangan hari raya kepada aparatur negara. Demikian pula perusahaan swasta. Mereka memberikan tunjangan hari raya kepada karyawan.
3) Beberapa perusahaan juga menyelenggarakan mudik gratis. Dengan adanya tradisi mudik, terjadi pergerakan uang ke daerah. Jumlahnya cukup besar, baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kamar Dagang dan Industri menyatakan, perputaran uang periode Lebaran diperkirakan mencapai Rp 92,25 triliun.
Omzet penjualan makanan lokal sebagai oleh-oleh tentu mengalami kenaikan yang tinggi, tiket kereta api ludes terjual sehingga menambah gerbong, tempat penginapan mengalami kenaikan.
Makanan lokal sebagai oleh-oleh dan kuliner di daerah diserbu pengunjung. Hal itu dapat melestarikan makanan dan kuliner daerah.
Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus mendukung adanya ”tradisi mudik”. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur yang memadai serta menjamin keamanan dan kenyamanan para pemudik. (*)
*) Rustinsyah, guru besar bidang antropologi sosial budaya di FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya