PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pengurus Persatuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jatim berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ngalah di Senggonagung, Purwosari, Pasuruan.
Rombongan yang dipimpin oleh Ketua 1 PGIW Jatim Pendeta Andri Purnawan itu disambut pengasuh Ponpes Ngalah Kiai Soleh Bahruddin. Selama kunjungan, tawa canda pun mewarnai kediaman Kiai Soleh.
Banyak hal yang menjadi pembahasan antara pengurus PGIW Jatim dan kiai moderat itu. Salah satunya pengalaman dalam kontestasi politik yang baru saja selesai.
BACA JUGA: Idul Fitri 1445 H, Prabowo Halal Bihalal bersama Gibran dan Kerabat di Kertanegara
Kiai Soleh mengaku senang dikunjungi oleh Pendeta Andri dan tim Pemuda PGIW Jatim. Menurutnya, semua adalah saudara yang didasarkan dengan cinta kasih
“Asal dunia masih ada, kita tetap saudara. Alasnya itu cinta kasih. Kalau itu sudah ada, guyonan (candaan) bagaimana pun itu akan pasti tidak ada yang tersinggung. Saya pun ajarkan itu ke semua santri saya,” katanya, Kamis 11 April 2024.
Sementara itu, Pendeta Andri mengungkapkan, setiap kali Natal, santri di Ponpes Ngalah selalu hadir dan menjaga gereja. Khususnya GKI Darmo Satelit. Itu merupakan gereja yang digembalakan pendeta yang identik dengan rambut gondrong itu.
BACA JUGA: Kemenag Kaji Pemberian Gelar Akademik Kehormatan Untuk Para Kiai di Pesantren, Sejenis Honoris Causa
Menurut Andri, ponpes Ngalah merupakan salah satu pondok yang moderat. Bahkan, setiap Idulfitri ia dan pengurus PGIW Jatim lainnya selalu berkunjung ke tempat itu. Kedekatan yang terbangun keduanya pun sudah sangat erat.
“Ponpes Ngalah merupakan pondok terbesar dan tertua di Pasuruan. Mereka juga sangat moderat. Kami sudah lama kenal beliau. Setiap Idulfitri, tidak lengkap rasanya jika tidak sowan ke Kiai Soleh,” ungkapnya.
Tidak hanya ponpes, Kiai Soleh juga mendirikan Universitas Purwasari. Kampusnya juga berada di Purwasari. Nama gedung dan ruangannya pun diberi nama nasional.
BACA JUGA: Sekjen PBNU Himbau PKB Kembali ke Jalan Yang Benar: Membingungkan Kiai dan Warga NU
“Ada nama ruangan Pancasila dan lainnya. Beliau memang promotor persatuan. Yang saya kenal, Kiai Soleh ini juga tidak pernah mau terima uang dari siapa pun,” ungkapnya.
Usai dari kediaman Kiai Soleh, rombongan itu pun melanjutkan ke rumah Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa. (Michael Fredy Yacob)