JAKARTA, HARIAN DISWAY–Kecepatan laju kendaraan menjadi salah satu indikator kelancaran dan kesuksesan arus mudik Lebaran setiap tahunnya.
Pada periode Angkutan Lebaran 2024 ini, Kemenhub mencatat kecepatan rata-rata arus kendaraan dari Jakarta-Semarang pada puncak mudik 2024 mencapai 67,59 km/jam atau meningkat 12,5 persen dari puncak mudik 2023 sebesar 64,14 km/jam.
Waktu tempuhnya juga lebih cepat pada tahun ini yakni selama 6 jam 54 menit atau lebih cepat 17,5 persen dari puncak mudik 2023 selama 8 jam 12 menit.
Antrian kendaraan menuju Pelabuhan Merak pada H-3 Lebaran. Para pemudik diharapkan menghindari puncak arus balik pada 14 dan 15 April 2024 -BKIP Kemenhub-
“Jadi tidak mungkin itu terjadi tanpa upaya yang dilakukan oleh polisi dan jasa marga serta stakeholder yang lain. Jadi apresiasi sekali lagi atas yang dilakukan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya Kamis, 11 April 2024.
BACA JUGA:Arus Balik Mulai Mengalir Pada H+1 Lebaran 2024
Terkait arus balik Lebaran 2024, Budi meminta masyarakat mewaspadai titik paling krusial seperti tahun lalu.
Yakni di daerah Salatiga sampai ke Semarang yang notabene merupakan lokasi pertemuan para pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur.
Karena itu, kata Budi, seluruh pihak harus mempersiapkan arus balik dengan baik, terutama di periode puncak.
“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok (hari ini) atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkapnya.
Ia juga sempat memaparkan rilis tentang kendaraan travel tidak resmi yang mengalami kecelakaan di KM 58 beberapa hari lalu.
Menurutnya, KNKT telah menyimpulkan bahwa pengemudi kendaraan tersebut mengalami keletihan lantaran mondar-mandir Ciamis-Jakarta selama empat hari.
BACA JUGA:Hindari Puncak Arus Balik 14-15 April, Manfaatkan Diskon Tarif Tol
“Oleh karenanya, kita mengimbau bagi mereka yang akan kembali ke kota asal, cari kendaraan yang fit, dan cari sopir yang segar. Lalu pastikan bahwa jumlah (penumpang) dari mobil yang digunakan itu tidak terlalu banyak,” terang Budi.
Budi pun meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung. Sebab dapat menghambat pergerakan pemudik, khususnya di Pelabuhan Merak dan Ciwandan.