SURABAYA, HARIAN DISWAY - Arus balik Lebaran 2024 memang diprediksi baru mencapai puncak pada Minggu dan Senin, 14-15 April 2024. Karena itu, pada H+2 lebaran pada Jumat, 12 April 2024, belum tampak kepadatan di fasilitas-fasilitas tranportasi. Termasuk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kapal Dobonsolo menjadi satu-satunya angkutan laut yang bersandar di Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada 12 April 2024. Rutenya Makassar-Semarang. Sejenak menepi di Surabaya untuk menurunkan penumpang.
Berdasarkan pantauan Harian Disway, penumpang yang turun tak begitu banyak. Tak lebih dari 100 orang. Maka itu belum dapat disebut sebagai puncak arus mudik.
H+2 Lebaran, belum tampak kepadatan arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak. Beberapa penumpang turun dari Kapal Dobonsolo. Sebagian adalah penumpang yang kembali ke Surabaya untuk bekerja.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Hal tersebut dibenarkan oleh Tri Widjanarko, asisten manajer operasional Pelni Surabaya. Ia menyebut bahwa jumlah penumpang yang turun adalah 88 orang. Sedangkan yang naik dari Surabaya menuju Semarang, berjumlah 22 orang.
"Belum. Belum puncaknya arus balik. Kami memperkirakan tanggal 15 mendatang," ujarnya.
Kapal Dobonsolo juga ditugaskan untuk memenuhi program mudik gratis Kementerian Perhubungan RI. "Tujuan kapal ini memang dari Makassar ke Semarang. Tapi setelah sampai di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, akan berangkat lagi ke Tanjung Priok, Jakarta. Di sana mengangkut orang-orang yang ingin kembali ke Jakarta. Gratis," papar Tri.
Puluhan penumpang terlihat turun dari Kapal Dobonsolo. Ada yang sekadar berjalan-jalan atau berbelanja, beberapa memang turun karena tujuan akhirnya di Surabaya. Seperti salah seorang penumpang bernama Bayu Nugraha.
BACA JUGA:Angka Laka Arus Mudik Tembus 1.581 Kasus, Begini Evaluasi Penerapan Contraflow untuk Arus Balik
H+2 Lebaran, belum tampak kepadatan arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak. Kapal Dobonsolo bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, menurunkan 88 penumpang.-Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Ia terlihat membawa sebuah koper berukuran besar dan tas ransel. Setelah menuruni tangga, ia merapikan sejenak isi bagian dalam kopernya itu. Bayu turun di Pelabuhan Tanjung Perak karena ingin melanjutkan perjalanan ke Bandung naik bus.
"Sengaja turun di Surabaya. Kalau dilanjutkan sampai ke Tanjung Priok, kelamaan di laut. Mending lanjut naik bus. Bisa santai sambil melihat aneka pemandangan," ujarnya, kemudian tertawa.
Kepergian Bayu bukan untuk kembali ke tempatnya bekerja. Tapi justru mudik. Ia hendak menuju kampung halamannya di Bandung.
"Saya orang Bandung, bekerja di Makassar. Sekarang mudik ke Bandung. Memang mudiknya setelah lebaran. Biar enggak terlalu ramai. Saya kembali ke Makassar di atas tanggal 15," katanya.