HARIAN DISWAY - Situasi Timur Tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel yang dimulai pada Sabtu, 16 April 2024 lalu.
Menanggapi situasi ini, beberapa negara di kawasan Timur Tengah melakukan pembatasan penerbangan komersial. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang melakukan penutupan sementara untuk wilayah udaranya.
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki rute penerbangan di kawasan Timur Tengah untuk mengantisipasi adanya gangguan jadwal penerbangan (flight disruption).
BACA JUGA:Israel Pertimbangkan Untuk Serang Balik Iran
Selanjutnya, Kemlu juga mengarahkan agar WNI yang bersangkutan segera menghubungi maskapai untuk mendapatkan informasi terbaru penerbangan.
Ilustrasi - Penerbangan di kawasan Timur Tengah--x KLM
Tidak hanya itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan tim juga mengimbau WNI yang berencana bepergian ke Iran dan Israel dapat menunda perjalanan mereka.
Kemlu juga menegaskan bagi WNI yang terdapat dalam situasi darurat diharapkan untuk segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau mengakses aplikasi Safe Travel yang mereka miliki.
BACA JUGA:PBB Komentari Serangan Iran ke Israel: Kawasan Timur Tengah Berpeluang di Ambang Kehancuran
Beberapa negara yang menutup wilayah udaranya imbas konflik Israel-Iran antara lain Lebanon, Mesir, dan Irak.
Menteri Transportasi Lebanon Ali Hamieh menegaskan bahwa wilayah udara Lebanon akan ditutup total sementara waktu sebagai tindakan pencegahan.
Selain itu, dilaporkan kurang lebih terdapat 10 maskapai yang terkena dampak peristiwa tersebut. Maskapai yang dimaksud antara lain Lufthansa, Etihad Airways, Emirates Airlines, Austrian Airlines, hingga Kuwait Airways.
Salah satu unit pesawat di maskapai Austrian Airlines--X
BACA JUGA:Israel Klaim Jatuhkan 99 Persen Drone dan Rudal Iran: Serangan Berhasil Kami Patahkan!
Lima lainnya yaitu Singapore Airlines, EgyptAir, KLM Royal Dutch Airlines, Qantas Airways, dan Swiss International Airlines.(*)