Hari Hemofilia Sedunia Diperingati 17 April, Yuk Kenali Lagi Penyakit Gangguan Darah Ini

Senin 17-04-2023,13:31 WIB
Reporter : Chiara Athifah
Editor : Heti Palestina Yunani

BACA JUGA: Waspada Tuberkulosis, Ayo Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Mengutip dari laman website Kemenkes, hemofilia dianggap penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Bahkan hingga saat ini tidak ada cara untuk mencegahnya.

Orang dengan hemofiilia hanya bisa melakukan pencegahan terhadap risiko perdarahan yang mungkin terjadi.Tapi jika mendapatkan penanganan dan dikelola dengan baik, penderita dapat hidup secara normal.

Tanda dan gejala hemophilia dapat bervariasi. Tergantung pada tingkat faktor pembekuan penderita. Gejala yang paling sering terjadi pada hemofilia ialah perdarahan perdarahan masif yang terjadi ketika si penderita mendapatkan luka kecil.

BACA JUGA: Masih Darurat Kesehatan Internasional, Kenali Penyakit Polio dan Penularannya

Perdarahan itu bisa terjadi di dalam tubuh (internal bleeding) dapat berupa hyphema, hematoma, perdarahan intracranial (perdarahan di dalam tengkorak kepala) dan lain-lain. Perdarahan internal ini bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Bisa juga perdarahan yang terjadi di luar tubuh (external bleeding) yang dapat bermanifestasi sebagai perdarahan masif dari luka kecil seperti di mulut ketika ada gigi yang tanggal atau pada ekstraksi gigi, dan dari hidung tanpa sebab yang jelas.

Secara umum ada dua jenis yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A dan B dapat digolongkan dalam tiga tingkatan berdasarkan kadar Factor VIII dan Factor IX di dalam darah, yakni:

BACA JUGA: Waspada 7 Penyakit pada Musim Hujan, Ada Asma Hingga Malaria

1. Hemofilia berat (kurang dari 1 persen dari jumlah normalnya). Dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan, kadang-kadang pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.

2. Hemofilia sedang (1-5 persen) dari jumlah normalnya), perdarahan dapat terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olahraga yang berlebihan.

3. Hemofilia ringan (5-30 persen dari jumlah normalnya) mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mengalami luka yang serius.

BACA JUGA: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis yang Mematikan

Berdasarkan tingkatan tersebut maka pengobatan hemofilia bervariasi tergantung pada jenis hemofilianya dan seberapa berat penyakitnya.

Terapi untuk hemofilia A adalah dengan memberikan konsentrat faktor VIII atau suntikan octocog alfa setiap 12 jam. Sementara terapi untuk hemofilia B adalah dengan memberikan konsentrat faktor IX setiap 24 jam.

Bila konsentrat factor VIII atau factor IX tidak tersedia, dapat diberikan transfusi kriopresipitat. Ingat semua harus sesuai dosis anjuran dokter.

Kategori :