Sudah konsisten dengan sudut pandangnya. Tahan banting terhadap netizen bola Indonesia yang terkenal ganas ini. Misalnya, ia pernah kritis tentang siapa yang berjasa melatih fisik pemain. Ia dengan tegas bilang klub asal. Namun, kenapa hal yang sama tak terjadi pada timnas yang dulu kala?
Ketika timnas menang atas Australia, sudut pandang Bung Towel itu bukan karena kehebatan pelatihnya. Namun, bukti bahwa pemian lokal tak kalah oleh pemain naturalisasi. Tapi, di sisi lain, ia menyebutkan di zaman Shin Tae-yong-lah isu pro naturalisasi dan local pride begitu kuatnya.
Meski saya sering tak setuju dengan pendapatnya, saya selalu kangen dengan komentar dan angle Bung Towel itu. Apalagi, dengan komen-komen di setiap status atau tulisan yang mengutipnya di berbagai media. Kalau mendapat reaksi netizen seperti itu, saya pasti sudah kesemutan sepanjang masa.
Akhirnya, biarlah semua orang mempunyai angle atau sudut pandang masing-masing. Tapi, saya tetap berharap agar timnas terus mengukir prestasi. Bahkan, saya sudah bermimpi akan ke AS kalau timnas kita bisa lolos babak penyisihan Piala Dunia.
Asyik kan, Bung Towel! (*)