JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pemerintah segera membuka beasiswa untuk chip academy di Jerman guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tanggap teknologi microelectronic untuk mendorong sektor semikonduktor di tanah air.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Kamis, 16 Mei 2024.
“Arahan bapak presiden juga, LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) didorong untuk memberikan beasiswa dan melakukan training for the trainer,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Kamis, 16 Mei 2024. Pemerintah sebut akan menggandeng Jerman dalam mengembangkan sektor semikonduktor di Indonesia--Youtube Sekretariat Presiden
BACA JUGA: Kunjungan 31 Jurnalis Lintas Benua di Taiwan: Semikonduktor Adalah Teknologi, Bukan Senjata (9)
Tidak hanya itu, Airlangga mengungkapkan pemerintah juga akan mempersiapkan SDM yang tanggap teknologi microelectronic untuk dapat magang di perusahaan semikonduktor yang ada di Jerman.
Lebih lanjut, nantinya SDM tersebut akan turut membangun ekosistem semikonduktor yang sedang pemerintah upayakan.
Anda sudah tahu, semikonduktor merupakan salah satu sektor penting dalam proses peresmian status keanggotaan Indonesia dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
“Semikonduktor menjadi bagian yang strategis selain critical mineral,” terang lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
BACA JUGA: Segera Resmi Jadi Anggota OECD, Jokowi Sebut Indonesia Akan Jadi Negara Maju
Menko Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto saat menghadiri pertemuan dengan salah satu media di Jerman.--Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Bahkan, nilai investasi Jerman dalam sektor semikonduktor sudah mencapai angka USD 13 miliar. “Jadi kita sebetulnya bersaing dengan negara-negara tersebut untuk melakukan investasi,” kata Menko Bidang Perekonomian itu.
Dilain sisi, pemerintah sedang mengupayakan status keanggotaan OECD yang resmi. Airlangga menyebut Presiden Jokowi menargetkan waktu persiapan selama 3 tahun untuk nantinya resmi menjadi anggota OECD. (*)