SIDOARJO, HARIAN DISWAY–Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) masih sangat berkesan bagi para mahasiswa. Termasuk mahasiswa gabungan tiga kampus yang kali ini mengikuti program Kampus Mengajar Batch 7. Mereka dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Negeri Jember (Unej), dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
Mereka disebar dalam sejumlah tim. Setiap tim diisi 4-5 mahasiswa. Menjalankan program selama empat bulan mulai 6 Maret 2024 hingga 16 Juni 2024. Tentu tempat penugasannya juga berbeda-beda.
Salah satu yang menarik di SD Plus Cahaya Budaya, Krembung, Sidoarjo. Tim Mahasiswa Kampus Mengajar 7 menggelar Festival Literasi dan Numerasi di SD milik Yayasan Pondok Pesantren Burhanul Hidayah itu. Berlangsung tiga hari mulai 28-30 Mei 2024.
Mereka mengusung tema Multiliterasi: Membangun Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi. Kegiatan ini meliputi berbagai lomba yang asik sekaligus mengasah keterampilan dan membentuk karakter mental para siswa.
Mulai dari lomba rangking 1, kaligrafi, dan storytelling. Bahkan menampilkan teater dari siswa kelas 5 yang disutradarai oleh tim mahasiswa Kampus Mengajar 7. Tak hanya itu, ada juga bazar jajanan dari para siswa untuk melatih kemampuan entrepreneur mereka pada hari ke-3.
“Tiga hari festival dari teman-teman Kampus Merdeka sangat luar biasa. Bakat siswa dan siswi semakin terasah,” ungkap Kepala Sekolah SD Plus Cahaya Budaya M. Fikki Afandi.
BACA JUGA:Hasilkan 1.302 Karya, Mahasiswa MBKM UNESA Catat Rekor MURI
Para jawara Festival Literasi dan Numerasi bersama Tim Mahasiswa Kampus Mengajar 7 Untag Surabaya.-Arya Firman for Harian Disway-
Yang jelas, imbuhnya, festival tersebut membuat seluruh siswa-siswi makin semangat. Fikki pun bakal terus menanti tim mahasiswa Kampus Mengajar angkatan berikutnya.
Seluruh kegiatan berjalan lancar. Tidak hanya dinikmati oleh siswa SD. Melainkan juga siswa-siswi MTS dan MA. Tanpa disangka, seluruh santri Ponpes Burhanul Hidayah dari SD hingga MA ikut terhibur.
Apalagi, ketika penampilan Teater Parodi Legenda Malin Kundang yang dibawakan oleh siswa kelas 5 SD. Mereka menyaksikan dengan penuh antusias. Suasana pun pecah oleh gelak tawa karena cerita yang dibawakan amat jenaka. (*)