Implementasi Program Sekolah Anak Bahagia dalam Kegiatan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka
MAGANG di SDN Ngagelrejo 1 Surabaya telah memberi Vivi Nurmeylia Sari pelajaran yang sangat berharga.-Dok Pribadi-
SEBAGAI mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, saya, Vivi Nurmeylia Sari, merasa sangat beruntung bisa mengikuti program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan Surabaya Mengajar.
Program itu memberi saya kesempatan untuk tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi secara langsung kepada dunia pendidikan.
Didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Dr. Isrida Yul Arifiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Bapak Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom.,. program magang itu membawa saya ke SDN Ngagelrejo 1 Surabaya, sebuah sekolah yang dikenal dengan motonya, ”Sekolah Anak Bahagia”.
BACA JUGA:Pengalaman Magang MBKM Surabaya Mengajar di SDN Ngagelrejo 1/396 Surabaya
BACA JUGA:Kembangkan Skill Editor, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kolaborasi dengan SDN Ngagelrejo I/396 Surabaya
Moto yang digagas Kepala Sekolah Bapak M. Ali Fuad, S.Pd. itu bukan sekadar slogan, melainkan tecermin dalam setiap aspek kehidupan sekolah.
Dalam kurun waktu empat bulan, saya menyelami dinamika pendidikan dasar, belajar tentang komunikasi, pengembangan kreativitas, dan tentu saja pengabdian.
Tugas utama saya selama magang adalah menjadi tim publikasi dan dokumentasi, mendampingi siswa selama proses pembelajaran. Sambutan hangat dari para guru, senyum ceria siswa, dan lingkungan sekolah yang dinamis membuat saya merasa diterima.
BACA JUGA:Peran Anak Magang Social Media Specialist dalam Penyebaran Berita untuk Medsos Harian Disway
BACA JUGA:Catatan Magang MBKM di Harian Disway, Dejavu Nulis Berita NBA
Setiap hari saya membantu guru dalam mendokumentasikan beberapa kegiatan yang ada di sekolah, mengelola media sosial sekolah, memublikasikan konten yang saya hasilkan, mengawasi kegiatan pembelajaran, memastikan siswa aktif, dan mendampingi mereka yang membutuhkan perhatian lebih.
Salah satu pengalaman yang paling membekas adalah saya harus mengisi kelas kosong. Mengajar di depan puluhan siswa tentu saja menantang, tetapi sekaligus menyenangkan.
Saya merancang materi edukatif yang tidak hanya informatif, tetapi juga interaktif dan menyenangkan, seperti permainan kuis sederhana atau aktivitas menggambar kreatif.
BACA JUGA:Pengalaman Magang MBKM Videografer di Harian Disway: Belajar dari Kesalahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: