Pengalaman Magang MBKM Videografer di Harian Disway: Belajar dari Kesalahan
Wildan Firmansyah Abdilah, proses pengambilan footage konten videografer-dok, Nurul Aliyah-
Tak terasa, magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama tiga bulan di Harian Disway mendekati hari-hari terakhir. Ternyata dunia profesional begitu menantang sekaligus mengasyikkan. Menjadi videografer di kantor media ternyata berbeda jauh dengan membuat video untuk kepentingan pribadi.
Saya memiliki hobi merekam dan mengedit video. Video yang biasa saya buat adalah tentang game, motor, dan vlog iseng. Pembuatan konten hanya saya lakukan untuk mengisi waktu luang saja tanpa terikat dengan pekerjaan.
Tugas yang saya dapat selama magang adalah mengambil video sekaligus editor konten media sosial (medsos). Diawali dengan liputan di balai kota. Merekam gerak-gerik Wali Kota Eri Cahyadi yang mengarak Piala Adipura Kencana.
Lanjut ke acara Hari Musik Nasional, yang awalnya diberitakan akan mulai pukul 10.00 pagi, ternyata mundur hingga pukul 13.00 siang. Rupanya menjadi awak media harus penuh kesabaran.
Lintang dan paduan suara dari SMPN 37 Surabaya saat menunjukan aksinya di Hari Musik Nasional yang digelar di gedung Cak Durasim Taman Budaya Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 3 Mei 2023. -Haikal Ismail-Harian Disway
Di bulan pertama, saya juga membantu editing video promosi E-paper. Revisi demi revisi menunjukkan karya saya masih belum layak. Setelah video didapat, proses editing tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak sekali kesalahan yang harus direvisi. Bahkan berkali-kali.
Dan saya membuat kesalahan yang sangat fatal: salah nama. Supervisor medsos langsung menegur keras dan memberikan saran serta tips ketika liputan. Namun, dari sanalah banyak ilmu yang saya serap.
Setelah terbiasa melalui tahapan editing video dan pengambilan video, supervisor saya mulai jarang meminta revisi. Kemudian saya juga diberi kepercayaan untuk mengedit video yang berkaitan dengan politik. Tentu itu menjadi tantangan, karena satu kesalahan bisa fatal. Berita politik sangat sensitif.
Dari situ dapat disimpulkan bahwa pengalaman di lapangan sangatlah berharga ketimbang belajar teori. Semakin hari, kami dan tim magang semakin terbiasa dengan ritme tinggi Harian Disway.
Kami juga kerasan ngantor di Disway News House. Suasananya asik dan sangat egaliter. Mentor sangat profesional, namun tetap enak diajak ngobrol saat waktu senggang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: