HARIAN DISWAY - Vape telah menjadi tren yang populer di kalangan muda-mudi. Terutama di kalangan yang menyukai hobi merokok elektronik. Tak heran sebab rokok elektrik ini sering dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional.
Namun, tidak banyak yang tahu bahwa vape tidak hanya berbahaya bagi kulit lho. Tapi juga dapat membuat bibir kering dan rusak. Penggunaan vape tidak sepenuhnya bebas risiko dan dapat membawa dampak buruk pada berbagai aspek kesehatan.
Bahaya Vape untuk Kulit
Penggunaan vape dapat menyebabkan berbagai masalah kulit. Salah satu efek samping yang sering dilaporkan adalah kulit kering dan iritasi. Bahan kimia yang terkandung dalam vape, seperti propylene glycol (PG) dan vegetable glycerin (VG).
BACA JUGA: Pengguna Vape Terus Bertambah, Liquid Makin Laris Padahal berisiko
Semua itu dapat menyebabkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit. Propylene glycol dan vegetable glycerin sering digunakan sebagai bahan dasar dalam cairan vape, dan keduanya dapat mengurangi kelembapan alami kulit.
Inilah yang menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, dan rentan terhadap iritasi. B eberapa penelitian juga menunjukkan bahwa bahan kimia dalam vape dapat mempercepat penuaan.
Penggunaan vape terus-menerus dapat mengurangi aliran darah ke kulit. Menyebabkan kulit kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya. Akibatnya munculnya kerutan dan garis-garis halus lebih cepat.
BACA JUGA: Bahaya Kandungan Kimia pada Vape bagi Kesehatan, Ada Kandungan Diacetyl Hingga Nikotin
Bahaya Vape untuk Bibi r
Selain berbahaya bagi kulit, vape juga dapat membuat bibir kering dan rusak. Bibir yang terlalu sering terpapar asap vape dapat menjadi kering dan rusak, sehingga dapat menyebabkan bibir menjadi kurang elastis dan mudah pecah.
Bahan kimia dalam vape, seperti PG dan VG, dapat menyebabkan dehidrasi pada bibir. Uap yang dihasilkan oleh vape mengandung bahan kimia yang dapat menghilangkan kelembapan alami dari bibir.
Juga bisa membuatnya kering dan rentan terhadap kerusakan. Nikotin dalam vape juga berperan dalam mengurangi aliran darah ke bibir, menyebabkan bibir tampak pucat dan tidak sehat.
BACA JUGA:Australia Ingin Kontrol Vape
Bibir yang kering dan pecah-pecah tidak hanya menyebabkan rasa tidak nyaman, tetapi juga dapat meningkatkan risiko infeksi. Retakan pada bibir dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri dan virus, yang dapat menyebabkan infeksi seperti herpes labialis.