3. Pink dalam seni dan budaya pop
Warna pink telah menjadi simbol dalam seni dan budaya pop sejak beberapa dekade terakhir. Misalnya, gerakan seni pop pada tahun 1950-an dan 1960-an sering menggunakan warna pink sebagai bagian dari estetika mereka yang mencolok dan eksperimental.
4. Efek psikologis warna pink
Meskipun sering dikaitkan dengan femininitas dan kelembutan, warna pink juga dapat memiliki efek yang berbeda-beda pada individu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan yang berlebihan terhadap warna pink dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan perubahan emosional yang signifikan.
BACA JUGA: Trust Issue dan Dampaknya ke Kondisi Psikologis
5. Penggunaan pink dalam pemasaran
Warna pink sering kali digunakan dalam industri pemasaran untuk menarik perhatian target pasar yang lebih muda, terutama dalam produk-produk yang ditujukan untuk wanita atau anak-anak perempuan. Ini karena warna pink sering dikaitkan dengan kelembutan, keceriaan, dan kesegaran.
6. Penyadapan sinyal wifi
Sebuah eksperimen unik yang dilakukan di sebuah festival musik menunjukkan bahwa perangkat penyadap sinyal wifi yang dicat dengan warna pink mendapatkan lebih banyak sinyal wifi daripada perangkat yang dicat dengan warna lain.
Meskipun hasil ini belum sepenuhnya dipahami, hal ini menarik untuk dipertimbangkan.
Bahkan di dunia astronomi, warna pink dapat ditemukan. Misalnya, ada objek-objek langit seperti awan-awan interstellar yang memiliki nuansa pink karena pembiasan cahaya di dalamnya atau karena adanya gas dan debu tertentu. --iStockphoto
7. Pink di dunia astronomi
BACA JUGA: PLN Mobile Color Run 2024: Minggu Berwarna di Surabaya, Jantung Kota Surabaya Meriah
Bahkan di dunia astronomi, warna pink dapat ditemukan. Misalnya, ada objek-objek langit seperti awan-awan interstellar yang memiliki nuansa pink karena pembiasan cahaya di dalamnya atau karena adanya gas dan debu tertentu.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa warna pink memiliki sejarah, penggunaan, dan efek yang sangat beragam di berbagai aspek kehidupan manusia dan alam. (*)
Artikel ini ditulis oleh Nanda Ulya Darojat, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta Magang Reguler Harian Disway