Karena selalu berada di sisi lebar, Verdonk akan menjadi pemain yang bisa menerima bola pantul dari serangan yang gagal.
BACA JUGA:Sejarah! Timnas Indonesia Lolos ke Babak Ketiga, Ini 5 Fase untuk Menembus Piala Dunia 2026!
BACA JUGA:Kejutan! Malik Risaldi Dipanggil Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Perkuat Sektor Serangan Garuda
Sepanjang permainannya, pemain berdarah Aceh itu mencatatkan 3 tendangan, di mana dua di antaranya termasuk tendangan yang sangat berbahaya dan berpeluang menjadi gol.
Pada banyak momen saat Verdonk berhasil kirim umpan ke pemain depan, Verdonk justru menjaga posisi dengan bergerak maju, untuk mengantisipasi serangan yang kemungkinan dipatahkan lawan.
Eksekutor Bola Mati
Dalam skuad timnas Indonesia, ada banyak opsi pemain yang bisa menjadi pilihan untuk eksekusi bola mati. Pemain seperti Thom Haye, Nathan Tjoe A-On, dan Marselino Ferdinand.
Dengan bergabungnya Calvin Verdonk, pelatih Shin Tae Yong memiliki banyak opsi eksekutor bola mati. Keputusan pelatih Shin Tae Yong dengan memainkan Verdonk adalah buah dari analisis dua golnya dari opsi bola mati.
Keterlibatan Verdonk dalam menyerang akan selalu menciptakan ruang kosong yang ditinggalkannya. Beruntungnya, timnas Filipina bukan tim yang memiliki kecepatan saat menyerang dari sisi sayap.
Nathan Tjoe A-On dan Justin Hubner masih bisa memerankan double cover di area yang ditinggalkan Verdonk saat menyerang.
Selain itu, aksi agresivitas Verdonk harus bisa dikontrol. Pemain berusia 27 tahun itu sangat berpotensi mendapatkan kartu kuning, atau bahkan bisa berbuah kartu merah. (*)