Sepanjang laga, Verdonk selalu menjalin komunikasi dengan Justin Hubner sebagai bek tengah kiri.
Ia juga menunjukkan koneksi yang baik dengan Nathan Tjoe A-On dan Oratmangun, di mana keduanya memiliki kecenderungan bermain di sisi kiri.
Dalam fase build up serangan, Verdonk selalu mengisi sisi lebar kiri lapangan. Pemain sayap Filipina selalu bermain lebih rapat ke tengah untuk membantu pertahanan, sehingga Verdonk selalu menjadi opsi umpan jauh.
Karena ia nyaris tanpa pengawalan berarti, Verdonk selalu menjadi opsi switch play (perubahan arah serangan).
BACA JUGA:Shin Tae-Yong Setuju Calvin Verdonk Dinaturalisasi, Indonesia Siap Guncang Dunia!
BACA JUGA:Jay Idzes Diperebutkan Torino dan Parma, Bek Andalan Timnas Indonesia Jadi Incaran Utama Serie A
Pada beberapa kesempatan, Verdonk bertukar posisi dengan Ragnar Oratmangoen, meskipun sirkulasinya terlihat kurang cair dibandingkan keduanya.
Timnas Filipina menggunakan struktur block pressing medium, dan membatasi pergerakan timnas Indonesia di ruang tengah.
Hasil Indonesia vs Filipina: Skuad Garuda Menang 2-0, Berhasil Lolos ke Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026-PSSI-
Taktik itu sedikit menyulitkan Rizki Ridho dkk untuk mengembangkan permainan dari ruang tengah.
Mekanisme serangan Timnas Indonesia selalu menggunakan sisi lebar untuk mengalirkan bola ke pemain tengah, ataupun langsung mengarah ke pemain depan.
Peluang emas dari Oratmangoen juga berasal dari kejelian Verdonk mengirimkan umpan. Meskipun gagal menjadi gol, aksi Verdonk membuat struktur bertahan Filipina harus berpikir ulang untuk memulai tekanan dari sayap.
Verdonk Bek Sayap Modern
Meskipun posisi naturalnya adalah pemain bertahan, Verdonk mampu terlibat aktif dalam penyerangan.
Dalam sepak bola modern, pemain bek sayap selain bertahan, selalu dituntut untuk bisa terlibat aktif dalam penyerangan.
Keberadaan Verdonk yang selalu bisa memposisikan diri di lebar lapangan sangat menguntungkan skema penyerangan.