Hari Dermaga Nasional 17 Juni: Sejarah, Fungsi dan Jenis-jenis Dermaga

Senin 17-06-2024,15:15 WIB
Reporter : Jessica Laurent
Editor : Retna Christa

HARIAN DISWAY - Setiap 17 Juni, digelarlah peringatan Hari Dermaga Nasional. Peringatan itu bertujuan untuk menunjukkan betapa pentingnya peran dermaga dalam perekonomian Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai yang sangat panjang, Indonesia memiliki banyak dermaga. Fasilitas itu menjadi titik berlabuh bagi kapal-kapal yang menjalankan aktivitas ekonomi dan pariwisata.

Dermaga memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran transportasi laut. Yang menjadi urat nadi bagi distribusi barang dan mobilitas manusia di seluruh negeri.

BACA JUGA:Memandang Senja di Tepi Bangkalan, Menikmati Suasana Romantis di Dermaga Rasa

Karena itulah, Indonesia memiliki perayaan khusus untuk dermaga. Lantas, bagaimana sejarah di balik perayaan Hari Dermaga Nasional tersebut? Simak informasi berikut.


Pelindo dapat menarik operator-operator kapal wisata, cruise dan yacht untuk menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai home port.-ist-

Sejarah Hari Dermaga Nasional

Sejarah Hari Dermaga Nasional sangat erat kaitannya dengan perkembangan pelabuhan di Indonesia. Pelabuhan merupakan elemen penting dalam sistem transportasi laut, memainkan peran krusial dalam perekonomian daerah dan nasional, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia.

Negara ini memiliki lebih dari 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 95.181 km. Garis pantai itu merupakan yang terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Pelabuhan juga menjadi urat nadi bagi distribusi barang dan mobilitas manusia.

Di masa lampau, pelabuhan di Indonesia digunakan terutama sebagai tempat bersandar dan bertambat kapal-kapal, serta menjalankan aktivitas ekonomi lokal. Namun, seiring dengan kemajuan ekonomi dan teknologi revolusi industri, pelabuhan di Indonesia mengalami perkembangan signifikan.

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Resmikan Dermaga Pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, Sumenep: Mobilitas Masyarakat Lancar, Perekonomian Bersinar

Transisi teknologi perkapalan dimulai pada dekad 1950-an. Dengan munculnya kapal kontainer yang memungkinkan pengangkutan barang dalam jumlah besar.

Ia mendorong perkembangan teknologi derek dan alat-alat efisiensi operasi pelabuhan seperti truk pengangkut barang dan traktor khusus.

Salah satu pelabuhan terbesar dan termodern di Indonesia adalah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Pelabuhan itu dibangun pada akhir abad ke-19 sebagai peninggalan Hindia Belanda. Pembangunannya dimulai pada 1877, di bawah pimpinan Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.

BACA JUGA:Berpotensi Jadi Pelabuhan Regional Jawa-Lombok, Menhub Dukung Pembangunan Pelabuhan Tanjung Wangi

Kategori :