Postur Tubuh:
Pastikan postur tubuh Anda tegak dengan pandangan lurus ke depan. Bahu rileks dan lengan bergerak secara natural di sisi tubuh. Hindari langkah yang terlalu panjang; pertahankan langkah pendek dan cepat untuk efisiensi dan mengurangi risiko cedera.
Pernapasan:
Bernapas dengan ritme yang teratur. Anda bisa mencoba teknik pernapasan hidung-mulut (menghirup melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut) atau pernapasan perut untuk meningkatkan asupan oksigen.
BACA JUGA: Formula 1 dan MotoGP Bersatu! Liberty Media Jadi Raksasa Olahraga Motorsport
4. Pemanasan dan Pendinginan
Pemanasan:
Lakukan pemanasan selama 5-10 menit sebelum mulai berlari. Pemanasan bisa berupa jalan cepat, lompatan ringan, atau latihan dinamis seperti lunges dan leg swings. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke otot dan mengurangi risiko cedera.
Pendinginan:
Setelah lari, lakukan pendinginan dengan berjalan santai selama 5-10 menit. Akhiri dengan peregangan statis untuk mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan fleksibilitas.
5. Menjaga Motivasi
Catat Kemajuan:
Catat jarak, waktu, dan perasaan Anda setelah setiap sesi lari. Melihat kemajuan dapat memberikan motivasi ekstra dan membantu Anda tetap bersemangat.
Tetapkan Tujuan:
Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya, berlari 5kali dalam tiga bulan atau meningkatkan durasi lari secara bertahap. Tujuan yang jelas akan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi.
Bergabung dengan kelompok lari atau ajak teman untuk berlari bersama. Ini bisa membuat lari lebih menyenangkan dan memberi dukungan sosial. Memulai olahraga lari memang memerlukan komitmen. --iStockphoto