SURABAYA, HARIAN DISWAY - Si jago merah melahap bengkel bus Damri di Jalan Jagir Sidosermo VII nomor 164-167, Surabaya. Belum diketahui pasti penyebab pasti kebakaran tersebut. Dugaan sementara, kebakaran itu terjadi akibat korsleting listrik.
Kabid Darlog BPBD Surabaya Buyung Hidayat mengatakan, percikan api itu diduga berasal dari panel listrik di dekat tumpukan bekleed. Sekitar pukul 10.26, mereka menerima laporan kebakaran itu. Beberapa unit pemadam kebakaran langsung diturunkan.
BACA JUGA: Revitalisasi THR Surabaya: Hi-Tech Mall Menjadi Arena E-sport
“Sempat ada korsleting dari panel listrik yang dekat ke tumpukan bekleed yang sedang dibetulkan. Lalu apinya membesar. Sempat dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun tidak bisa teratasi,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu 22 Juni 2024.
Total sebanyak 13 unit kendaraan pemadam dari sejumlah lokasi di Surabaya diterjunkan. Di antaranya dari unit tempur Pos Kalirungkut, Pos Sukolilo, Poskotis Joyoboyo, Pasar Turi, Wiyung, Pos Pakis TVRI, Pos Grudo dan Pemadam kebakaran Surabaya.
Juga dibantu tangki air dari DLH Surabaya. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.45. Selain bangunan, api sempat membakar empat unit mobil pribadi milik karyawan, dua unit sepeda motor yang juga milik karyawan, dan satu unit bus listrik damri.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Tambah Daya Listrik Stadion G10N untuk Piala AFF U-19
Bengkel yang terbakar itu luasnya 10 x 50 meter persegi. Berlokasi di area pool Damri seluas 50x150 meter persegi. “Total kerugian yang terjadi belum diketahui. Tetapi yang pasti, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa,” katanya lagi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani menambahkan, berdasarkan informasi yang dia terima, api mulai terlihat membakar bengkel pool Damri itu sekitar pukul 10.20.
Setelah itu dia menurunkan 12 unit mobil PMK ke lokasi. DPKP Surabaya dibantu oleh beberapa dinas terkait. Salah satunya BPBD Surabaya dan Dishub Surabaya. “Saat ini sudah selesai kita lakukan pendinginan di sekitar lokasi. Serta memastikan sudah tidak ada lagi titik api,” terangnyi. (*)