“Jamaah berada di gerbong 9 sampai 12. Jadi biar lebih nyaman saja, karena satu gerbong kenal semua,” ungkap Misbach yang sedang dalam kereta menuju Kota Madinah, tadi malam.
Haramain Express memang moda transportasi andalan. Terutama bagi mereka yang butuh waktu cepat untuk sampai ke Makkah maupun Madinah.
Para jamaah haji khusus Mabruro pun sudah tiba di hotel sekitar pukul 21.00 malam.
Kekompakan para petugas dan jamaah haji khusus Mabruro saat berfoto di depan gerbang Makam Abdullah bin Abbas beberapa waktu lalu-Mabruro for Harian Disway-
Mereka dijemput tiga unit bus eksklusif dari stasiun menuju hotel masing-masing. Rombongan terbagi dua.
Ada yang menginap Hotel Frontel Al Harithia dan Hotel Shaza Regency. Jarak dua hotel itu relatif dekat dengan Masjid Nabawi.
Para jamaah juga tak perlu repot-repot membawa koper.
Seluruh barang bawaan mereka sudah tiba di lobi hotel lebih dulu. Sebab, sudah diantar oleh kendaraan khusus sejak pagi.
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (21): Ngalap Berkah ke Jabal Nur hingga Jabal Rahmah
BACA JUGA:Naik Haji Bersama Mabruro (13): Haji Sah, Bonus Waktu Afdal Saat Lontar Jumrah
“Setelah sampai hotel langsung makan malam bersama. Lalu kami bagi kunci kamar masing-masing karena kamar sudah ready semua,” jelas Misbach.
Jamaah diminta untuk mandi dan membersihkan diri. Karena harus bersiap menjalankan agenda berikutnya.
Ya, rombongan jamaah haji khusus Mabruro untuk kali pertama ke Masjid Nabawi. Mereka mendirikan salat jamak takhir Maghrib dan Isya’ sekaligus. Tempatnya tidak di dalam masjid, melainkan di pelataran.
“Karena begitu kami tiba di sana kan waktu salat Isya’ sudah selesai,” tambah Misbach.
Salat di Masjid memang punya keutamaan. Salah satunya, Allah akan memberi pahala sebanyak seribu kali.
Tentu, keistimewaan itu tak terlepas dari sejarah Masjid Nabawi yang diyakini merupakan rumah tempat tinggal Nabi Muhammad SAW.