Dirjen Imigrasi Bantah Kominfo Soal Back Up Data: Kami Sudah Minta Data Imigrasi Di Back-Up Sejak Bulan April 2024

Sabtu 29-06-2024,18:06 WIB
Reporter : Navara Darisya Salma
Editor : Taufiqur Rahman

Silmy Karim pun mencoba menganalogikan proses pemulihan data layanan keimigrasian dengan pola pusat perbelanjaan yang tenant-nya terkunci dari dalam, sehingga untuk mengambil kunci dari pencurinya harus menebus sejumlah yang diminta.

BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diretas, Hacker Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar

Maka, Silmy pemilik tenant keimigrasian, memilih untuk pindah ke pusat perbelanjaan lain, yakni Pusdakim untuk mengakses tenantnya lebih aman.

“Mengenai teknis data diambil atau tidak, itu tanya ke Kominfo. Tapi apakah imigrasi bisa masuk ke tenant untuk melihat barang kami masih atau tidak di dalam? Tidak bisa. Jadi, apakah data yang ada di dalam bisa digunakan hingga saat ini? Tidak bisa,” jelas Silmy.

BACA JUGA:Pusat Data Nasional Diretas, Hacker Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar

Sebanyak kurang lebih 60 ribu data visa dikonfirmasi Silmy telah masuk pada kantor pusat imigrasi, namun lampirannya masih tertinggal di dalam pusat data yang tidak dapat diakses.

Namun, ia menegaskan tetap dapat memberikan visa sesuai dengan prosedur dan tercatat dalam Pusdakim, serta pemohon visa tidak masuk dalam daftar hitam keimigrasian.

BACA JUGA:Pemerintah Tegaskan Tak Akan Bayar Uang Tebusan Untuk Hacker Penyerang Pusat Data Nasional

Direktorat Keimigrasian melalui Silmy pun menyatakan bahwa seluruh layanan keimigrasian telah berjalan dan pulih 100 persen. Proses ini Silmy lakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi publik.(*)

Kategori :