Garuda Indonesia Jadi Sorotan: Lebih dari 50% Jamaah Haji Telat Dipulangkan ke Tanah Air

Sabtu 29-06-2024,21:59 WIB
Reporter : Vrisca Sheilla
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Proses pemulangan Jemaah Haji telah berlangsung selama satu minggu.

Maskapai Garuda Indonesia tercatat telat memulangkan lebih dari 50 persen jemaah.

Catatan tersebut diungkapkan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab ketika berada di Madinah pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Dari jadwal pemulangan pertama pada 22 Juni lalu, sudah ada 58 kloter jemaah yang dipulangkan menuju Tanah Air.


Direktur Pelayanan Haji dalam Negeri, Saiful Mujab-Kemenag RI-

Lebih dari 50% kloter—jelasnya sebanyak 32 kloter—dilaporkan mengalami kendala saat kepulangan, yakni telat ( delay ) penerbangan dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Dengan adanya hal tersebut, Saiful mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak Garuda.

“Ini yang saya sebut On Time Performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk,” ujarnya.

BACA JUGA:Layanan Penerbangan Jemaah Haji Kembali Bermasalah, Garuda Delay Sampai 5 Jam

BACA JUGA:Kabar Duka, Jamaah Haji Asal Tuban Meninggal Dunia di Sumatera Utara

 

Eks Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DKI Jakarta itu juga merincikan ada tiga jenis delay jadwal kepulangan yang dialami jemaah.

 

Pertama, delay dengan waktu di atas dua jam. Ada 8 kloter haji yang mengalami kejadian ini, yakni SOC 06, UPG 02, KNO 02, JKG 08, PDG 03, KNO 03, SOC 16, dan JKG 13.

 

Sebelumnya, diinformasikan bahwa kloter KNO 03 Embarkasi Medan itu mengalami delay hingga 12 jam. Hal tersebut memicu kekecewaan dari sejumlah pihak, khususnya jemaah haji.

 

“Jadwal kepulangan kami ke Tanah Air itu seharusnya pukul 18.00 WAS (Waktu Arab Saudi), ternyata ada keterlambatan yang cukup lama, kurang lebih 12 jam. Tadi siang kami sudah menuju Bandara kemudian dapat info penundaan sehingga kami kembali lagi ke hotel,” terang Maraluddin, anggota kloter haji KNO-03 pada Rabu (26/6).


Pesawat Garuda Indonesia melayani penerbangan Haji. Kemenag mengingatkan agar Garuda tidak mengulangi kesalahan-kesalahan ketika penerbangan pemberangkatan haji pada bulan Mei lalu-Kemenhub-

 

Saiful juga turut menjelaskan kekecewaannya sebab dengan keterlambatan yang fatal itu berdampak pula pada masalah akomodasi yang lain.

 

"Hal ini berdampak sistemik, karena terkait hotel transit yang juga sudah ada kloter berikutnya yang akan menempati hotel yang sama. Akibat masalah Garuda ini juga, akhirnya jemaah yang dirugikan," terang Saiful.

 

BACA JUGA:Cegah Kematian Jemaah Dalam Jumlah Besar, Pakar Dorong Arab Saudi Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan

BACA JUGA:Seribu Orang Jemaah Haji Wafat Akibat Panas Ekstrem, 80 Persen Haji Ilegal

 

Selanjutnya, delay dalam rentang waktu 1-2 jam dari jadwal yang telah ditentukan. Tercatat ada 15 kloter jemaah yang mengalami delay pada kategori ini.

 

Terakhir, delay dalam rentang waktu 30 - 60 menit dengan total sembilan kloter yang mengalami hal tersebut.

 

Fenomena keterlambatan kepulangan jemaah ini sangat disayangkan oleh banyak pihak.

 

Padahal, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang untuk melaksanakan amanah besar ini.

 

Beberapa persiapan maskapai Garuda Indonesia adalah menyiapkan 14 armada berbadan lebar, seperti A330-300 dan B777-300ER.


Inspektur kelaikudaraan Ditjen Hubud Kemenhub melakukan inspeksi pesawat Garuda Indonesia sebelum terbang membawa Jemaah Haji embarkasi Aceh-Kemenhub-

 

Ia juga menambahkan bahwa armada yang digunakan sudah dipastikan sesuai dengan standar pelayanan transportasi haji.

 

Mengingat besarnya dampak dari kejadian ini, Saiful Mujab mewanti-wanti Garuda Indonesia agar melakukan perbaikan untuk pemulangan jemaah pada gelombang kedua.

 

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tuturnya.

 

Adapun untuk pelaksanaan gelombang kedua pemulangan jemaah haji akan dioperasikan di Bandara AMAA Madinah dari 4 – 21 Juli 2024.(*)

Kategori :