Cegah Kematian Jemaah Dalam Jumlah Besar, Pakar Dorong Arab Saudi Tingkatkan Infrastruktur Kesehatan
Ilustrasi Jamaah Haji-Pixabay-
HARIAN DISWAY - Musim haji tahun 2024/1445 H mencatatkan jumlah kematian jemaah haji yang cukup besar, yakni 1.301 orang.
Hal ini dikonfirmasi oleh laporan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah Nasrullah Jasam dan Kementerian Kesehatan Saudi.
Peneliti Global Health Security dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memberikan beberapa saran bagi pemerintah Indonesia juga Saudi untuk mengurangi jumlah kematian saat musim haji.
Dr. Dicky Budiman, B.Med MD M.Sc.PH PhD-news.griffith.edu.au-
Dicky mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi jumlah jamaah haji yang wafat memerlukan langkah-langkah komprehensif dan inovatif.
Ia juga tak segan menyarankan penggunaan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai solusi untuk permasalahan ini, mengingat pesatnya perkembangan teknologi per hari ini.
Peningkatan Infrastruktur Kesehatan
Hal pertama yang disarankan Dr. Dicky adalah penguatan serta peninjauan kembali (review) rumah sakit yang tersedia di tanah suci.
Menurutnya, meskipun sudah tersedia beberapa rumah sakit, tapi review dan memberikan penekanan pada fasilitas gawat darurat perlu dilakukan.
Terlebih, untuk rumah sakit yang berada di Makkah, Mina, juga Arafah.
Adapun untuk pos kesehatan bersuhu dingin (ber-AC) juga perlu ditambah. Pos ini nantinya dapat berfungsi memberikan penanganan gawat darurat bagi jemaah yang terkena heat stroke (dehidrasi).
BACA JUGA:Kabar Duka, Jamaah Haji Asal Tuban Meninggal Dunia di Sumatera Utara
BACA JUGA:Seribu Orang Jemaah Haji Wafat Akibat Panas Ekstrem, 80 Persen Haji Ilegal
Pada Harian Disway, Dicky yang pernah terjun langsung dalam bidang kesehatan haji di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ini juga memaparkan perlunya dibangun stasiun hidrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: