HARIAN DISWAY - Kesuksesan Timnas Indonesia yang lolos babak ke tiga kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan bantuan pemain naturalisasi tampaknya menginspirasi PSSI untuk memperluas program naturalisasi ke Timnas putri atau Garuda Pertiwi.
Pemanggilan pemain diaspora ini dilakukan untuk memperluas talenta pemain sepakbola perempuan agar Coach Mochi memiliki lebih banyak pilihan yang berkualitas.
Vivin Cahyani selaku Exco PSSI sekaligus Ketua Komite Sepak Bola Wanita Indonesia, mengatakan bahwa kebijakan naturalisasi pemain diaspora ini sudah lama direncanakan.
“Sudah kami pikirkan sejak lama sebetulnya. Pemain keturunan ini bukan hanya Indonesia saja yang melakukan kebijakan ini. Filipina itu semua pemainnya diaspora, semua yang berlaga kemarin di Piala Asia U-17 itu nggak ada yang berlatih di Filipina. Begitu juga di negara-negara lain” ujar Vivin.
BACA JUGA:Jelang International Friendly Match Garuda Pertiwi vs Hongkong: Coach Mochi Suka Pemain Cepat
Calon Pemain keturunan ini dipanggil PSSI untuk menjalani trial bersama Timnas Putri Indonesia pada akhir Juni hingga awal Juli 2024 ini.
Ada 4 calon nama pemain keturunan Garuda Putri, yakni:
1. Noa Leatomu
Noa Leatomu memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Maluku. Saat ini Noa bermain untuk club Belgia, KRC Genk, setelah pindah dari Fortuna Sittard.
Noa Leatomu lahir di Belanda, pada 07 November 2003 dan sekarang berusia 20 tahun. Gadis keturunan Belanda tersebut bermain sebagai bek kanan dan sayap kanan.
BACA JUGA:Menambang Emas di Luar Negeri: Dilema Naturalisasi dalam Sepak Bola Modern
2. Estella Loupatty