3. Membeli Secara Online: Platform seperti Tokopedia dan Bukalapak memiliki fitur pembelian emas Antam secara online. Pastikan Anda membeli dari penjual yang terpercaya untuk menghindari penipuan.
4. Menggunakan Layanan Brankas LM: Layanan ini disediakan oleh Antam untuk memudahkan pembelian dan penyimpanan emas secara aman. Anda bisa membeli emas secara digital dan menitipkannya di brankas milik Antam.
Penyimpanan yang Aman
Cara Cerdas Investasi Emas Antam: Keuntungan, Cara Beli, dan Penyimpanan yang Aman--pinterest
1. Safe Deposit Box di Bank: Ini adalah cara paling aman untuk menyimpan emas. Bank menyediakan kotak penyimpanan dengan tingkat keamanan tinggi untuk melindungi aset Anda dari pencurian atau bencana.
2. Brankas Pribadi di Rumah: Jika Anda memilih untuk menyimpan emas di rumah, pastikan Anda memiliki brankas dengan kualitas baik yang tahan terhadap upaya pencurian dan kebakaran.
BACA JUGA:Kemitraan Strategis Tiongkok-Indonesia: Investasi dan Infrastruktur untuk Kesejahteraan Bersama
BACA JUGA:Imbas Israel Serang Iran: Rupiah Makin Anjlok, Ongkos Impor Ugal-ugalan, Waktunya Investasi Emas
3. Layanan Penyimpanan Emas: Beberapa perusahaan menawarkan layanan penyimpanan emas dengan biaya bulanan. Pastikan perusahaan tersebut memiliki reputasi baik dan jaminan keamanan.
4. Asuransi Emas: Pertimbangkan untuk mengasuransikan emas Anda. Banyak perusahaan asuransi menawarkan polis khusus untuk melindungi aset berharga seperti emas dari risiko pencurian, kebakaran, dan kerusakan lainnya.
Investasi emas Antam adalah pilihan cerdas untuk melindungi kekayaan Anda dari inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Dengan memahami cara membeli dan menyimpan emas dengan aman, Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko.
Selalu lakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan strategi yang tepat, emas Antam bisa menjadi salah satu aset berharga dalam portofolio investasi Anda.(*)
Artikel ini dibuat oleh Elok Afida Nur Aini, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta magang reguler Harian Disway.