Barcelona Disesaki Turis, Warga Lokal Protes

Kamis 11-07-2024,20:25 WIB
Reporter : Tri Septi Hari Nikita *)
Editor : Doan Widhiandono

- Penghapusan apartemen turis berizin dan ilegal serta pengurangan akomodasi di dalam kota.

- Dekomodifikasi ruang publik dan pembatasan acara-acara besar.

- Perlindungan terhadap perdagangan lokal, perbaikan kondisi kerja dan upah bagi pekerja sektor pariwisata, dan menghentikan pendanaan publik untuk pariwisata.

- Membuat industri pariwisata membayar eksploitasi layanan publik.

BACA JUGA : Cara Venezia Kurangi Sampah Plastik, Turis Harus Minum dari Air Mancur

Respons Pemerintah Setempat

Menanggapi masalah itu, Wali Kota Barcelona Jaume Collboni, mengumumkan bahwa lebih dari 10 ribu penyewaan apartemen untuk turis akan dilarang pada 2028. Hal itu bukan yang pertama kali. Pada 2017, mantan Wali Kota Ada Colau juga memperkenalkan kebijakan anti-pariwisata untuk mengontrol dampak pariwisata massal.

Protes di Barcelona bukanlah yang pertama kali terjadi di Spanyol. Pada April 2024, 57 ribu demonstran berbaris di Kepulauan Canary untuk memprotes pariwisata massal. Warga di sekitar Palma de Mallorca dan Malaga juga melakukan aksi serupa pada bulan Mei dan Juni.


Barcelona Disesaki Turis, Warga Lokal Protes. Dua warga menyegel sebuah restoran, 7 Juli 2024.-Josep Lago-AFP-

Mengapa Protes Ini Penting?

Bagi para pengunjuk rasa, protes itu bukan sekadar ungkapan ketidakpuasan. Aksi itu adalah panggilan untuk perubahan. Mereka ingin memastikan bahwa kota mereka tetap bisa dihuni oleh penduduk lokal. Bukan hanya menjadi tempat wisata yang dipenuhi oleh turis. Mereka menginginkan keseimbangan antara kebutuhan penduduk lokal dan industri pariwisata yang berkelanjutan.

Barcelona adalah kota yang indah dengan sejarah dan budaya yang kaya. Namun, jika pariwisata massal tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa merusak kehidupan sehari-hari penduduk lokal. Protes tersebut adalah tanda bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah tersebut, demi kebaikan semua pihak yang mencintai Barcelona.

Dengan segala pesonanya, Barcelona tetap menjadi destinasi wisata favorit. Namun, para pengunjuk rasa ingin mengingatkan dunia bahwa di balik gemerlapnya pariwisata, terdapat kehidupan penduduk lokal yang perlu dihargai dan dilindungi. (*)

*) Mahasiswa magang dari Politeknik Negeri Malang.

Kategori :