Barcelona Disesaki Turis, Warga Lokal Protes

Kamis 11-07-2024,20:25 WIB
Reporter : Tri Septi Hari Nikita *)
Editor : Doan Widhiandono

BARCELONA, HARIAN DISWAY – Jika Anda membayangkan Barcelona hanya tentang pantai indah dan klub sepak bola FC Barcelona, mungkin Anda harus berpikir dua kali. Baru-baru ini, ribuan penduduk setempat turun ke jalan-jalan di pusat kota Barcelona. Mereka membawa pesan kuat kepada dunia: sudah muak dengan pariwisata massal dan dampaknya terhadap kota mereka yang indah namun padat tersebut.

Aksi unjuk rasa besar-besaran itu sudah terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024. Tetapi jejaknya tetap terasa di sejumlah kawasan. Misalnya, tanda-tanda segel dari warga masih terpasang di beberapa titik hingga Kamis, 11 Juli 2024.

Di awal demo itu, sekitar 2.800 pengunjuk rasa berkumpul di jalanan Barcelona. Mereka membawa spanduk dengan slogan-slogan keras. Misalnya, Turis Pulanglah! Atau, Cukup! Mari Kita Batasi Pariwisata. Ada juga yang mengusung spanduk besar bertulisan Barcelona is not for sale.

BACA JUGA : Lindungi Geisha, Jepang Larang Turis Memotret

Beberapa bahkan nekat menembakkan pistol air ke arah turis di distrik Las Ramblas. Tentu, tujuan mereka bukan untuk melukai, tetapi menyampaikan pesan bahwa warga sudah cukup terganggu dengan kehadiran turis yang berlebihan.

Barcelona, dengan segala keindahan dan pesonanya, menarik sekitar 12 juta wisatawan setiap tahun. Dan seluruh wilayah Catalonia, ada 18 juta pengunjung yang tiba saban tahun.

Menurut Institut Statistik Nasional, Spanyol menerima 85 juta wisatawan pada tahun 2024, menjadikannya negara kedua yang paling banyak dikunjungi setelah Prancis. Namun, di balik gemerlapnya industri pariwisata, terdapat masalah serius yang dihadapi penduduk lokal.


Barcelona Disesaki Turis, Warga Lokal Protes. Spanduk ini berarti: Barcelona tidak dijual.-Josep Lago-AFP-

Kenapa Ada Protes Anti-Pariwisata di Barcelona?

Bayangkan Anda tinggal di kota yang setiap hari dipenuhi oleh wisatawan. Arus pengunjung yang terus-menerus berdampak signifikan pada sektor perumahan. Harga sewa menjadi tidak terjangkau bagi banyak penduduk lokal. Menurut situs properti Idealista, harga sewa di Barcelona meningkat sebesar 18 persen hanya dalam setahun terakhir.

Selama satu dekade terakhir, harga sewa naik sebesar 68 persen dan biaya untuk membeli rumah naik sebesar 38 persen. Hal itu membuat kota tersebut menjadi semakin sulit untuk ditinggali oleh penduduk lokal.

Selain itu, apartemen untuk turis yang disewakan melalui situs online juga semakin membebani pasar perumahan lokal. Para pengunjuk rasa menentang ekonomi berbasis pariwisata yang mereka anggap membuat mereka lebih miskin dan bergantung pada pengunjung. Mereka ingin kota mereka kembali seperti semula. Yakni, tempat yang layak huni dan bukan sekadar destinasi wisata.

BACA JUGA : Dongkrak Kunjungan, Turis Tiongkok Bebas Visa ke Thailand

Tuntutan dan Upaya Pengunjuk Rasa

Protes itu dipelopori oleh Assemblea de Barris pel Decreixement Turistic (ABDT). Artinya, Majelis Lingkungan untuk Kemunduran Pariwisata, yang terdiri dari 180 organisasi lokal. ABDT mengajukan 13 tuntutan dalam situs web mereka. Beberapa di antaranya adalah:

- Penarikan rencana perluasan infrastruktur di bandara dan pengurangan progresif jumlah terminal kapal pesiar di Pelabuhan Barcelona hingga menghapus terminal kapal pesiar.

Kategori :