HARIAN DISWAY - Setiap tanggal 12 Juli, bangsa Indonesia bersatu memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas). Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah akan pentingnya peran koperasi.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan koperasi terus dihidupkan dan dioptimalkan demi mencapai kesejahteraan bersama. Lantas, apa yang melatarbelakangi peringatan ini? Simak informasi berikut.
BACA JUGA:Soal BUMN jadi Koperasi, Timnas AMIN Tegaskan bahwa itu Pendapat Narsum Independen
Sejarah Hari Koperasi Nasional
Hari Koperasi Nasional bukan hanya sekadar peringatan biasa, tetapi juga momen untuk mengenang perjuangan panjang gerakan koperasi di Indonesia. Di balik perayaannya, terdapat kisah inspiratif tentang bagaimana koperasi lahir dan berkembang, membawa manfaat bagi kesejahteraan rakyat.
Pada tahun 1896, seorang patih dari Purwokerto bernama R. Aria Wirjaatmadja prihatin melihat kondisi para pegawai negeri yang terlilit utang akibat bunga tinggi dari lintah darat.
Dengan tekad mulia, dia akhirnya mendirikan sebuah bank dengan tujuan untuk membantu para pegawai. Bank ini kemudian menjadi cikal bakal koperasi kredit modal, terinspirasi dari sistem yang telah ada di Jerman.
BACA JUGA:Prabowo: Koperasi Adalah Pilar Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, Harus Diperkuat dan Dikembangkan
Cita-cita Patih R. Aria Wirjaatmadja untuk mengembangkan koperasi tidak berhenti di situ. Asisten residen Belanda bernama De Wolf Van Westerrode terkesan dengan ide ini dan membantu mengembangkannya.
Pada tahun 1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan "Budi Utomo" dengan tujuan memanfaatkan sektor perkoperasian untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin. Budi Utomo memainkan peran penting dalam menyebarkan semangat koperasi dan membantu memperbaiki kehidupan rakyat.
Seiring dengan itu, Sarekat Islam yang didirikan pada tahun 1912 juga memiliki tujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusaha pribumi. Koperasi menjadi salah satu alat perjuangan mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
Usaha panjang dalam mengembangkan gerakan koperasi di Indonesia mencapai puncaknya pada tanggal 12 Juli 1947. Pada hari itu, Kongres Koperasi pertama diadakan di Tasikmalaya.
Kongres ini menjadi tonggak sejarah penting bagi gerakan koperasi di Indonesia. Ada beberapa hasil penting dari Kongres Koperasi Pertama, seperti:
- Pendirian Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya.