Orang-orang Indo-Belanda sangat relate dengan acara ini. Praktis Wieteke van Dort tak hanya dikenal di Belanda, tapi juga di Indonesia.
Acara Late Late Lien itu menampilkan sketsa, lagu, tarian tradisional, dan cerita tentang Hindia-Belanda.
Karena kesuksesan besar Tante Lien, Wieteke van Dort memutuskan untuk tampil sebagai karakter ini sampai sisa hidupnya.
Karena Late Late Lien itu juga Tante Lien, eh Wieteke van Dort, sering datang ke Indonesia.
Sepanjang kariernya di dunia hiburan, Wieteke van Dort menerima berbagai penghargaan. Seperti Edison, disk Nipkow untuk JJ De Bom, rekaman emas dan dia juga menerima penghargaan kerajaan Belanda.
Pada 2007, ia menerima penghargaan militer pada Hari Veteran Nasional atas caranya yang penuh hormat dalam mengungkit masa lalu Hindia-Belanda.
Di awal 2010, Wieteke van Dort lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menggambar dan melukis porselen. Ia rajin menggelar pameran.
Pada akhir Januari 2012 ia sempat sakit. Ia menjalani operasi jantung besar. Masalah kesehatan itu tak menghentikan Wieteke van Dort untuk berkarya.
"Saya belum berpikir untuk mengakhiri semuanya. Saya bisa berperan sebagai Bibi Lien sampai sangat tua," kata Wieteke van Dort seperti dikutip dari Omroep West pada 2014 .
Terbukti pada usia 80 tahun, Wieteke van Dort masih membintangi film In Love with Bali (2024). Selamat jalan Tante Lien. Selamat jalan Arek Suroboyo, Wieteke van Dort.(*)