JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini sudah membentuk satgas penurunan harga tiket pesawat domestik.
Langkah ini diambil guna menjawab keluhan masyarakat atas tingginya harga tiket pesawat domestik.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap harga tiket pesawat di Indonesia adalah yang tertinggi kedua setelah Brasil, dibanding negara negara berpenduduk padat lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah sedang melakukan sejumlah upaya untuk membuat harga tiket pesawat lebih murah.
Tingginya harga tiket pesawat domestik ini disebabkan oleh beberapa fakto.
Antara lain, tingginya minat penerbangan global pasca pandemi, peran pendapatan kargo terhadap pendapatan perusahaan penerbangan, Identifikasi rincian Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat, dan adanya beban pajak hingga beban biaya operasional.
BACA JUGA:Liburan ke Luar Negeri, Ada Diskon Tiket Pesawat Rp 500 Ribu di Traveloka
BACA JUGA:Ringankan Beban Ekonomi Pemudik, DPR Minta Harga Tiket Pesawat Lebih Terjangkau
Tim khusus ini dibentuk untuk mendorong efisiensi komponen pesawat sehingga harga tiket pesawat domestik bisa lebih murah.
Langkah ini juga sedang dikaji lebih lanjut dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait.
“Itu sudah diadakan rapat koordinasinya, dan sudah diperintahkan ada sembilan langkah ke depan, termasuk pembentukan satgas untuk penurunan (harga) tiket pesawat, Semua akan dikaji dan dipastikan bahwa industri penerbangan kita efisien, seperti industri penerbangan di luar negeri,” Sandiaga Salahuddin Uno, menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Lebih lanjut Sandiaga Uno menjelaskan, bahwa harga bahan bakar Avtur ternyata bukan faktor utama yang berkontribusi membuat harga tiket pesawat mahal di dalam negeri.