4 Tokoh Calon Ketum PPP, Ada Sandiaga Uno Hingga Gus Ipul
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy--Instagram: romahurmuziy
HARIAN DISWAY- PPP atau Partai Persatuan Pembangunan akan melaksanakan muktamar yang juga merupakan cara penentuan pemimpin baru untuk partai berlambang Ka'bah ini.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy mengungkapkan bahwa sudah ada empat nama yang mencuat sebagai calon ketua umum. Dua di antaranya berasal dari internal partai dan dua lainnya dari luar partai.
"Kami membuka diri terhadap siapa pun dengan membuka pihak eksternal untuk menjadi ketua umum," kata Romy, di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024 malam.
BACA JUGA:Kurang 193 ribu Suara, PPP Out dari Senayan dan Siapkan Gugatan ke MK
Ia menjelaskan bahwa dari internal PPP, terdapat dua nama yang telah muncul dalam diskusi di beberapa grup WhatsApp oleh para kader. Kedua nama tersebut adalah Sandiaga Uno dan Taj Yasin, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah terpilih.
Selanjutnya, Romy menambahkan bahwa dari luar partai, ada dua nama yang mencuat, yaitu Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul serta mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman.
Romy bahkan menyebutkan bahwa Gus Ipul telah menghubunginya untuk menanyakan mengenai kemunculan namanya di internal PPP setelah informasi tersebut beredar.
BACA JUGA:Susul Golkar, PPP Jatim Resmi Dukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024
Ia menambahkan bahwa saat ini tidak perlu menutup diri dari pihak luar. Yang terpenting para tokoh ini dapat memajukan dan mengangkat kembali PPP ketika pemilu nanti.
"Kalau masalah AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) bisa diubah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Romahurmuziy juga menjelaskan bahwa seruan untuk "taubatan nasuhah" bukan ditujukan kepada individu tertentu, melainkan kepada seluruh pengurus DPP PPP. Itu agar secara ksatria meminta maaf karena gagal membawa partai tersebut ke Senayan.
BACA JUGA:Suara PSI Melonjak Tak Wajar Menuju Lolos Senayan, PPP Tuding Ada Operasi Senyap
"Ketika saya menyampaikan seruan untuk 'taubatan nasuhah' itu kan ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena memang baru kali ini dari 11 kali pemilu yang diikuti; PPP tidak masuk ke Senayan," kata Romy.
Dia mengatakan bahwa pengurus DPP perlu meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan partai di seluruh Indonesia karena gagal membawa partai berlambang Ka’bah tersebut ke DPR RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: