Biopolicy-Biopolitik Makan Siang Gratis

Kamis 25-07-2024,17:23 WIB
Oleh: Siti Aminah

Pengetahuan baru tentang makan siang gratis bagi anak sekolah adalah terobosan kebijakan kesehatan yang masif yang akan berdampak pada kesehatan siswa siswi dan masa depan populasi generasi muda negeri ini.

Makan siang gratis sebagai biopolicy dan menjadi penentu bahwa negara sudah menjalankan kebijakan neoliberalisme. Maksudnya, kebijakan makan siang itu bukan urusan individu dan keluarga, melainkan urusan negara dan industri yang akan menyediakan makan siang. 

Hal tersebut menempatkan dan membubuhkan konsep biopower yang lebih luas, yang merangkum pengelolaan kehidupan siswa siswi yang bersekolah dan ini adalah sebuah area yang secara kritis memberikan jaminan kepastian tentang makan siang dengan menu bergizi. 

Bagi populasi siswa sehat dengan biopolicy makan siang sebagai strategi negara dan pemerintah untuk mengukur dan memantau keadaan populasi yang kurang gizi di sekolah. 

Pada masa pemerintahan Yunani klasik, polis (negara) tidak hanya berarti tempat secara fisik, tetapi juga tubuh warga negara yang menjadi pusat perdebatan kebijakan. 

Lebih dari sekadar pusat diskursus tentang kepemimpinan, inovasi, dan strategi untuk membuat warga negara sehat, tetapi juga polis bertujuan membina komunitas yang berkomitmen untuk memastikan ilmu pengetahuan dan teknik biologi berkontribusi pada masyarakat yang lebih damai, sejahtera, dan adil. 

Sekarang kita tengah berada dalam dunia yang serba ancaman. Perubahan iklim telah mengganggu semua aktivitas manusia di bumi dan pemerintah sudah harus menyiapkan diri berkolaborasi membangun dan meguatkan strategi penyelamatan semua spesies di bumi.  Manusia adalah salah satunya yang perlu mendapatkan perhatian kebijakan dari pemerintah.

Implementasi kebijakan makan siang gratis masih berada dalam perdebatan teknis dan perdebatan itu mencerminkan biopolicy. Kita menyoroti seberapa mendesak makan siang gratis bagi anak sekolah? 

Beberapa menteri dalam kabinet ini tengah mempertimbangkan anggaran untuk merealisasikan anggaran makan siang itu. Problemnya bukan pada harga per porsi per anak untuk makanan bagi siswa. Makan siang di mana pun di wilayah Indonesia, baik di perkotaan maupun di perdesaan, harus terselenggara dengan baik. 

Bipolicy/biopolitik dalam kebijakan makan siang gratis sebenarnya melampaui kesehatan tubuh individu (siswa siswi): pengelolaan makanan, keberlanjutan kehidupan sehari-hari selama sekolah, terkait erat dengan tata kelola kehidupan manusia dan pangan berkelanjutan. 

Lensa biopolitik makan siang di sekolah tidak sekadar memberikan makanan yang asal kenyang, tetapi siswa siswi akan diberi makanan bergizi, ada kandungan protein, karbohidrat, susu, buah-buahan. 

Memahami makan siang di sekolah ini menolak dan menentang bahwa makanan dan pola makan bukan lagi menjadi kedaulatan individu yang selama ini dipraktikkan berada dalam tanggung jawab keluarga dan lingkungan. 

Melainkan, sudah menjadi kedaulatan pemerintah untuk memberikan makanan yang dibutuhkan tubuh siswa siswi di sekolah yang mengalami kurang gizi dan keluarga yang mengalami kerawanan pangan/kemiskinan. 

Makanan jelas terkait dengan kesehatan pribadi kita sebagai individu dan kesehatan kolektif kita sebagai komunitas, di desa, kota, dan negara. Analisis tentang pentingnya makanan jauh dari sekadar kedekatan hubungan antara pemakan, komoditas, dan makanan yang bergizi. 

Di sini letak permasalahannya karena anggaran yang diperuntukkan untuk makan siang gratis belum final. 

Sebuah studi tahun 2023 dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, ditemukan bahwa anak-anak yang menerima makanan dan camilan di tempat yang disediakan oleh tempat penitipan anak mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk memiliki ketahanan pangan, lebih mungkin dalam kondisi sehat, dan memiliki peluang lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit dari unit gawat darurat daripada mereka yang makan makanan dan camilan dari rumah. 

Kategori :