MAKAN SIANG gratis bagi siswa siswi kembali menjadi isu hangat yang diperbincangkan para menteri dalam kabinet Jokowi terkait dengan besaran anggaran per porsi. Problemnya yang kita soroti ini bukan pada anggarannya, melainkan pada kebijakan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memberikan makan siang kepada populasi siswa sekolah seluruh wilayah Indonesia.
Itu kebijakan untuk menjawab apa yang selama ini belum menjadi biopolicy. Bukan angka 71 triliun rupiah dan menu makanan untuk memenuhi nutrisi dan gizi anak sekolah. Bukan itu problemnya.
Berapa pun anggaran untuk makan siang adalah sebagai kebijakan biopolitik dan kebijakan untuk memenuhi nutrisi populasi siswa se-Indonesia untuk hidup sehat dan tidak kurang gizi. Karena itu, tidak ada alasan menunda, bahkan menghapus, kebijakan makan siang itu.
BACA JUGA: Tim Prabowo-Gibran Tepis Anggaran Makan Gratis Bergizi Dipotong: Itu Hanya Rumor
BACA JUGA: Makan Gratis dan IKN
Kebijakan makan siang di sekolah merupakan terobosan biopolitik. Politik tidak hanya urusan mengelola kekuasaan, tetapi juga negara hadir dengan kedaulatannya mengurus makan dan pola makan populasi siswa siswi. Itu yang terkenal dari salah satu gagasan filsuf Prancis Michel Foucault tentang bipolitik.
Intinya, biopolitik mengeksplorasi bagaimana kekuasaan pemerintah berjalan melalui pengelolaan dan pengaturan tubuh dan kehidupan masyarakat yang dalam konteks ini belum pernah makan siang gratis menjadi kebijakan nasional.
Kebijakan makan siang perlu dipahami sebagai kebijakan ”biopolicy” sehingga kita menyoroti permasalahan ini bukan dalam analisis pro-kontra tentang ada tidaknya anggaran dalam APBN 2025, melainkan bagaimana semua siswa yang belajar di sekolah bisa merasakan makan dengan menu yang diperlukan tubuh mereka.
BACA JUGA: Prabowo Revisi Kebijakan Makan Gratis untuk Siswa: Pola Makan Setiap Daerah Bisa Jadi Berbeda
BACA JUGA: Simulasi Program Makan Gratis di Tangerang, Ada Menu Siomay Hingga Gado-gado
Apabila kebijakan makan siang dapat dilaksanakan pemerintah tanpa ditunda, ada peluang besar bagi negara ini mewujdukan generasi yang sehat dan SDGs pun tercapai.
Kebijakan itu dijalankan agar nutrisi anak-anak di bangku sekolah terpenuhi. Tidak semua keluarga mampu memberikan nutrisi yang diperlukan tubuh siswa siswi dalam mengikuti mata pelajaran di kelas serta kegiatan ekstrakurikuler.
LENSA BIOPOLITIK/BIOPOLICY: POLITIK KESEHATAN
Konsep biopolitik yang diperkenalkan Foucault tidak hanya berorientasi pada gagasan tentang proses kehidupan sebagai landasan politik. Konsep itu juga mempertahankan jarak kritis dari teori-teori yang memandang kehidupan sebagai objek politik.
Menurut Foucault, biopolitik tidak melengkapi kompetensi dan struktur politik tradisional melalui domain-domain dan pertanyaan-pertanyaan baru. Ia tidak menghasilkan perluasan dari politik, tetapi mengubah intinya, dengan merumuskan kembali konsep-konsep kedaulatan politik dan menundukkannya pada bentuk-bentuk pengetahuan politik yang baru.