Makan Gratis dan IKN

Makan Gratis dan IKN

ILUSTRASI makan siang gratis dan IKN. Prabowo dihadapkan pada dua pilihan. Melanjutkan megaproyek IKN atau menepati janji kampanye makan siang gratis. Keduanya tidak bisa jalan bersamaan jika hanya mengandalkan APBN. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

APAKAH proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) akan terus dikebut di era Prabowo? Sebab, Prabowo sendiri punya program yang orisinal yang juga ia bangga-banggakan, yakni makan siang gratis.

Atau, mungkin keduanya tetap kencang. Ibaratnya, satu di pundak kanan dan satu di pundak kiri Prabowo. Keduanya program populis, di luar belanja dan biaya tetap APBN. Cuma, persoalannya, apakah APBN tidak jebol.

Dua program itu mempunyai riwayat kelahiran yang berbeda. IKN tidak pernah ada dalam janji politik Jokowi saat kampanye Pilpres  2019. Juga, tidak disebut dalam visi dan misi. Begitu dilantik, Jokowi tiba-tiba konsentrasi ke IKN. 

BACA JUGA: Prabowo Revisi Kebijakan Makan Gratis untuk Siswa: Pola Makan Setiap Daerah Bisa Jadi Berbeda

BACA JUGA: Prof Anthony: Ada Kejahatan Pemerintah dalam Proyek Perumahan, IKN, hingga Kereta Cepat

Ibarat motor tanpa sein, tiba-tiba belok. Tinjau Kalimatan Tengah, lantas ke Kalimantan Timur, jadilah lokasi IKN di Penajam Paser Utara. Pandemi Covid yang dahsyat itu tak menghalangi Jokowi.

Lain dengan makan gratis. Itu menjadi program unggulan kampanye Prabowo. Di semua titik kampanye pilpres, ia selalu menyebut makan gratis buat anak-anak. Begitu juga saat debat. Dengan bahasa: memberikan makanan bergizi bagi anak Indonesia untuk menghadapi Indonesia emas.

Saking seriusnya Prabowo dengan program unggulannya itu, banyak pertanyaan sesulit apa pun yang selalu dijawab dengan makan siang gratis. Ketika ditanya bagaimana meningkatkan ekonomi, jawabannya: makan gratis! Memberikan efek menggerakkan simulasi ekonomi bagi kelompok yang menyiapkan makanan.

BACA JUGA: Simulasi Program Makan Gratis di Tangerang, Ada Menu Siomay Hingga Gado-gado

BACA JUGA: Memorial Park Untuk Mengenang Pahlawan Nasional Dibangun di IKN, Rampung 16 Agustus 2024

Karena menjadi janji kampanye, program itu langsung dianggarkan di APBN 2025. Tahun pertama pemerintahan Prabowo. Nilainya Rp 71 triliun. 

Kedengarannya, angka itu sangat besar. Padahal, anggaran yang dialokasikan Menkeu Sri Mulyani itu jauh lebih kecil dari hitung-hitungan saat kampanye. Politikus Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hasyim  Djojohadikusumo, menyebutkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk makan gratis Rp 450 triliun per tahun. 

Lain dengan IKN. Karena tidak masuk desain awal (janji kampanye), proyek IKN tidak dimasukkan APBN 2020 (tahun awal Jokowi-Ma’ruf Amin). Pada mulanya, Jokowi menegaskan tidak akan menggunakan APBN.

Mitra investor asing juga tak kunjung muncul, Jokowi pun beralih juga ke APBN. Menanggung 20 persen dari Rp 466 triliun. Porsi APBN Rp 90,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: