SURABAYA, HARIAN DISWAY – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, pelajar, dan masyarakat mengadakan aksi kolaborasi konservasi bakau di kawasan wisata pesisir Romokalisari, Surabaya, Jawa Timur.
Acara itu berlangsung, Kamis, 25 Juli 2024 dengan melibatkan lebih dari 200 peserta dari berbagai instansi, korporasi, dan organisasi.
Kegiatan bertajuk ‘Gerakan Penanaman Mangrove TNI AL bersama Pelindo dan Masyarakat Pesisir’ ini diinisiasi oleh Pusat Pendidikan Intelijen Maritim TNI AL dan berlokasi di destinasi wisata baru di Kota Pahlawan, Adventure Land Romokalisari.
Wakil Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut, Kolonel Laut (P) Edhi Supriyono, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara pembukaan kegiatan, menekankan pentingnya semangat kolaborasi dalam konservasi lingkungan pesisir.
Ia menyebutkan bahwa banyaknya pemangku kepentingan yang menggantungkan penghidupan dan manfaat ekonomi dari kawasan garis pantai menjadi alasan utama perlunya kerja sama yang solid.
“Terima kasih kepada Pelindo group yang telah mendukung gerakan ini, sehingga bisa terlaksana dan juga melibatkan pelajar serta masyarakat pesisir. Harapannya ke depan TNI AL yang telah menerima Pembinaan Potensi Maritim (Binpotmar) dapat lebih banyak lagi menginisiasi kolaborasi pengembangan kawasan pesisir, antara lain dengan Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir), penyuluhan materi Kampung Bahari Nusantara (KBN), Program Laut Bersih (Prolasih), dan lainnya,” jelas Edhi Supriyono.
BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong dalam Angka: Capaian David Pandapotan Sirait dan Tim di Semester Pertama 2024
BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong Sambut Service Baru SI8, Memperkuat Konektivitas Maritim Indonesia-India
Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, David Pandapotan Sirait, menambahkan bahwa sebagai operator terminal bongkar muat Pelindo yang ramah lingkungan, keberadaan vegetasi bakau sangat bermanfaat dalam implementasi konsep green port (pelabuhan ramah lingkungan) Pelindo. Terminal Teluk Lamong terletak berseberangan dengan destinasi wisata pesisir Romokalisari.
“Konservasi vegetasi bakau memberikan banyak manfaat ekonomi. Bukan hanya menjadi latar atraksi destinasi wisata pesisir yang menarik dan menjadi habitat beraneka biota laut yang bisa dipanen secara bertanggung jawab oleh nelayan, namun dalam konsep green port, bakau juga mereduksi emisi, meningkatkan kualitas udara dan air, serta menjaga garis pantai," kata David.
Karenanya, Terminal Teluk Lamong juga memiliki Program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) dengan prioritas lingkungan, yakni bantuan dan pendampingan pembibitan bakau untuk penduduk sekitar Romokalisari. Termasuk seribuan bibit bakau varian akar tunjang untuk kegiatan hari ini dipasok dari hasil program ini,” lanjutnya.
BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong Resmi Operasikan Terminal Petikemas Nilam
BACA JUGA:55 Kontainer Kayu Ilegal dari Kalimantan Diamankan di Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak
Di sela kegiatan penanaman bakau, Direktur Utama Pelindo Marine, Warsilan, yang hadir bersama Direktur Operasi dan Teknik BJTI Port, Noor Budiwan, dan Direktur Pelindo Daya Sejahtera, Sumargo, mengungkapkan bahwa puluhan pegawai grup usaha BUMN Pelindo turut serta dalam gerakan penanaman bakau sebagai bagian dari program Employee Social Responsibility (ESR) Pelindo yang terkait erat dengan implementasi green port.
“ESR Pelindo sangat tepat dalam mendukung inisiatif TNI AL untuk menggalang kolaborasi pengembangan masyarakat dan kawasan pesisir Indonesia. Karena ESR menguatkan relasi insan Pelindo, sebagai agen pembangunan BUMN Indonesia, dengan masyarakat dan pemangku kepentingan pesisir lainnya yang merupakan mitra dalam aktivitas bisnis Pelindo sebagai operator pelabuhan. Semangat green port termasuk melibatkan kemitraan dengan komunitas lokal untuk mempromosikan kesadaran pelestarian lingkungan dan praktik sustainability (keberlanjutan) yang penting demi generasi mendatang,” ungkap Warsilan.