Mengapa ARMY Tidak Perlu Mengamuk Kepada Billboard Gara-Gara Wawancara dengan BTS

Senin 30-08-2021,20:06 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

Majalah musik Billboard merilis edisi spesial BTS pekan lalu. Wawancaranya asyik dan mendalam. Mengulas hal-hal yang jarang diangkat oleh media Korea. Namun, artikel itu ditanggapi negatif oleh jutaan ARMY—sebutan fans BTS.

SEPANJANG akhir pekan lalu, Instagram Story teman-teman ARMY saya kompakan mengunggah foto-foto BTS yang diambil dari Billboard. Ada yang upload foto masing-masing bias (misalnya V, Jungkook, Suga, dan Jin), ada juga yang pose bertujuh. Visual cowok-cowok bertalenta itu sungguh memanjakan mata.

Namun, pada tiap unggahan itu, rata-rata disertai ekspresi kecewa. "Fotomu di Billboard ganteng. Tapi sayang artikelnya kok gitu amat," tulis salah seorang rekan ARMY. "Fotonya bagus-bagus sih. Tapi beritanya sampah," tulis yang lain.

Satu Instagram Story lagi yang lewat bahkan menyebut Billboard tidak profesional.

BACA JUGA:Jin BTS Bangga Bisa Bawa Obor Olimpiade

Tunggu, tunggu… Ada apa sih?


MENGAPA ARMY tidak perlu mengamuk kepada Billboard gara-gara wawancara dengan BTS.-Sunhye Shin-Billboard

Saya meluncur ke laman Billboard. Dalam sekejap, saya langsung menemukan artikel yang dimaksud. Artikel berjudul Inside the Business of BTS – And the Challenges Ahead itu ditulis oleh Jeyup S. Kwaak. Penulis lepas yang berbasis di Seoul dan Tokyo. Ia adalah mantan wartawan The Wall Street Journal. Karyanya pernah dimuat di New York Times, CNN, dan Monocle Magazine.

Dari judulnya saja, artikel itu jelas akan menyoroti BTS sebagai entitas bisnis. Bukan "sekadar" idol group terbesar di dunia. Sudah pasti, yang dibahas bukan melulu bagaimana mereka menjadi semegah sekarang. Atau bagaimana Kim Namjoon dkk jadi satu-satunya band Korea yang bisa menembus nominasi Grammy Awards.

BACA JUGA:Army Bangga, “Dynamite” BTS Masuk Daftar 500 Lagu Terbaik Sepanjang Masa

BACA JUGA:V BTS Jadi Artis Asia Paling Dicari di Google Selama 2021

BTS adalah aset utama dari label raksasa HYBE Corporation. Yang nilai valuasinya mencapai USD 9,5 miliar. Atau sekitar Rp 136 triliun. Tentu mereka punya banyak tantangan untuk sustain sebagai unit bisnis. Tantangan-tantangan itulah yang dibedah satu per satu oleh Billboard.

Manipulasi Data


MENGAPA ARMY tidak perlu mengamuk kepada Billboard gara-gara wawancara dengan BTS. Foto: Suga dalam pemotretan di Billboard.-Sunhye Shin-Billboard

Tantangan utama adalah dugaan manipulasi data. Tuduhan itu gencar sekali dialamatkan pada BTS dan ARMY. Terutama setelah Butter memuncaki chart Billboard Hot 100 sembilan pekan beruntun.

Kategori :