Dalam kampanye tersebut, Trump juga melontarkan tuduhan bahwa Harris akan melakukan kecurangan pada pemilu di November mendatang.
Tidak tinggal diam, pihak Harris kemudian memberikan tanggapan atas pidato Trump yang dapat dinilai menyudutkan Harris itu.
"Donald Trump... menghina iman orang Yahudi dan Katolik Amerika, berbohong tentang pemilu (lagi)... membual tentang pencabutan Roe, mengusulkan pemotongan miliaran dana pendidikan, mengumumkan dia akan menunjuk lebih banyak hakim ekstremis, mengungkapkan bahwa dia berencana untuk mengisi masa jabatan kedua Trump dengan lebih banyak penjahat seperti dirinya, menyerang pemungutan suara yang sah," ungkap pihak Harris.
Juru bicara kampanye Kamala Harris, James Singer, juga menjelaskan bahwa kandidat yang ia idolakan akan membawa sebuah visi yang berorientasi pada nilai kebebasan, kesempatan, juga keamanan untuk menjadikan AS lebih baik di masa mendatang.
BACA JUGA:Thomas Matthew Crooks, Penembak Donald Trump; Pemuda Pendukung Republik yang Berprestasi Akademik
Di sisi lain, di hari yang sama, mantan Presiden AS Barack Obama beserta istrinya Michelle Obama diketahui memutuskan untuk menjadi pendukung Harris dalam pemilu nanti.
Pada hari itu, ia sempat melakukan panggilan video dengan Harris dan menyampaikan dukungannya pada calon presiden perempuan itu.
"Michelle dan saya sangat bangga mendukungmu dan melakukan semua yang kami bisa untuk membawamu melewati pemilihan ini," ujar Obama.(*)
Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.