Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo, mengatakan bahwa siapa pun yang akan diusung oleh koalisi PKB dan PDI Perjuangan saat ini akan kesulitan melawan pasangan Khofifah-Emil.
Selain status pasangan petahana, Khofifah-Emil juga didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang dalam pilpres kemarin mampu menang di Jatim. Di sisi lain, Khofifah dan Emil sudah bergerak sejak lama, berbeda dengan lawan mereka nanti.
Meski demikian, kedua partai ini memiliki mesin politik yang sangat besar dan mendapatkan kursi yang besar pula. Artinya, untuk bisa memenangkan pasangan yang diusung nanti, PDIP dan PKB harus bekerja keras.
BACA JUGA:Tantang Khofifah-Emil di Pilgub Jatim, PDIP Setor Tiga Kandidat Calon ke PKB
BACA JUGA:PDIP Jatim Pastikan Rekom 14 Bacakada dalam Pilkada 2024
“Memaksimalkan seluruh mesin partai yang ada. Sangat berat ketika pasangan yang diusung kedua partai itu baru akan turun nanti. Mereka hanya memiliki sedikit waktu. Artinya, harus memaksimalkan kekuatan mesin partai,” ucapnya.
Namun, ia menilai bahwa jika Risma dan Marzuki dipasangkan, akan muncul kekuatan yang dapat memberikan perlawanan terhadap pasangan Khofifah-Emil. Sebab, kedua calon ini memiliki basis massa yang hampir sama, yaitu kalangan ibu-ibu dan Nahdlatul Ulama (NU).
(Michael Fredy Yacob)