HARIAN DISWAY - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memberikan konfirmasi terkait kabar penangguhan linimasa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun akademik 2024/2025 akan tetap berjalan.
Dalam rilis resminya pada Senin malam, 29 Juli 2024, Kemendikbud Ristek menjelaskan bahwa terdapat perubahan jadwal pelaksanaan MBKM tahun akademik 2024/2025.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris mengungkapkan bahwa pihaknha berkomitmen untuk terus memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang relevan sebagai bekal di dunia pascakampus.
BACA JUGA:Mahasiswa Lampiaskan Kekesalan Akibat Ketidakpastian Jadwal MBKM
"MBKM menjadi kebijakan pertama dalam sejarah, di mana fleksibilitas dan pengalaman itu terbuka luas dan dibiayai pemerintah,” ujarnya.
Direktur Jenderal Diktiristek Abdul Haris--YouTube TV Parlemen
BACA JUGA:Belajar dari TPPO Magang Sesat di Luar Negeri: Belum Ada Aturan Kemendikbudristek Detail Jadi Celah
Jawaban tersebut memberikan titik terang pada mahasiswa yang sebelumnya menantikan kejelasan program MBKM tahun 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Diktiristek Abdul Haris memberikan apresiasi terhadap antusiasme mahasiswa dalam mengikuti program MBKM yang dicanangkan oleh Kemendikbud Ristek ini.
"Saya ucapkan terima kasih atas antusiasme para pendaftar. Semoga harapan adik-adik mahasiswa agar MBKM terus ada dan berkelanjutan bisa selalu kami dukung," ungkap Haris.
Logo Kampus Merdeka-Ditjen Diktiristek -
BACA JUGA:Jadwal Pendaftaran MKKD: Kemendikbudristek Gandeng UGM Buka Mata Kuliah Digital Gratis
Ditambahkan pula olehnya, bahwa program MBKM tetap berjalan karena adanya capaian yang besar oleh peserta MBKM sebelumnya.
"Akses ke kegiatan belajar di luar kampus juga sudah sangat merata. 1.695 perguruan tinggi telah membolehkan dan mengirim mahasiswanya belajar di luar kampus melalui program flagship Kampus Merdeka," tambah Abdul Haris.
Terdapat penyesuaian linimasa MBKM yang dilakukan karena terdapat proses pembukaan Automatic Adjustment terhadap anggaran belanja wajib bidang pendidikan oleh Kemendikbud Ristek.