Wamendiktisaintek Stella Christie Pastikan MSIB Berlanjut

Wamendiktisaintek Stella Christie Pastikan MSIB Berlanjut

Wamendiktisaintek Stella Christie tepis kekhawatiran pembangunan SMA Unggul Garuda di tengah hutan yang dianggap akan merusah habitat sekitarnya.-mendiktisaintek-

HARIAN DISWAY – Salah satu program unggulan Kemendikbudristek di bawah pimpinan Nadiem Makarim yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dipastikan akan kembali dilanjutkan setelah vakum selama satu semester. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie saat menjawab pertanyaan warganet di akun Instagram pribadinya. 

"MSIB akan tetap dilanjutkan. 150 hari pertama kita teliti, kaji, dan optimalkan sistem dan skema semua program," kata Stella menjawab pertanyaan di akun Instagram @prof.stellachristie.

Lebih lanjut, Guru Besar Tsinghua University tersebut menilai program yang dijalankan saat era Nadiem Makarim berdampak positif pada mahasiswa. 

BACA JUGA:Kemendikbudristek dan Mitra MSIB Kukuhkan Komitmen untuk Berikan Kesempatan Magang Mahasiswa

BACA JUGA:Antara Outcome Based Education (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Apa Bedanya?

"Karena dampak MSIB jelas terhitung baik untuk mahasiswa kita, maka program kita lanjutkan," jelas Stella. 

Stella juga menyebutkan program ini siap diluncurkan, persetujuan program ini telah diperoleh dan telah dianggarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).  

"Anggaran sudah disiapkan--terimakasih Kemenkeu--segera akan kita luncurkan, ya," pungkas Stella. 

BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Naik Tahun 2025, Kemendikbud Hanya Kelola 12 Persen, Nadiem Usul Tambahan Rp26 Triliun

BACA JUGA:Aturan Anyar Merdeka Belajar ala Nadiem Makarim (3) : Tanpa Skripsi, Mahasiswa Vokasi Lebih Diuntungkan

Sebelumnya, selepas pergantian menteri dari Nadiem ke Satryo Brodjonegoro, Satryo mengatakan pihaknya akan melakukan pengkajian mengenai efektivitas dari program ini.

Lalu di era Brian Yuliarto, ia mengatakan jumlah SKS yang dikonversi perlu dievaluasi lebih lanjut. Dari yang sebelumnya 20 SKS menjadi disesuaikan dengan kebijakan kampus.

"Kami melihat, tidak harus SKS tertentu untuk disebut Merdeka Belajar. Tentu program ini masih (akan) berjalan, tapi kita lihat detailnya," ungkap Brian di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 23 Maret 2025 lalu. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: