HARIAN DISWAY - Jagaddhito Probokusumo tak akan pernah lupa pitutur luhur Jawa yang diajarkan orang tuanya. Yaitu, "Jeneng disik baru jenang," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RSUD Brebes itu.
Anda sudah tahu maksudnya: membangun nama baik (jeneng) mesti ditempatkan di atas manisnya kenikmatan materi (jenang). Sebab, menurut Dhito, sapaan akrabnya, "Reputasi lebih baik daripada uang." Sedangkan uang, bisa diperoleh dari reputasi.
Memang, membangun reputasi bukanlah perkara mudah. Ia dibangun dari kejujuran (integritas) serta konsistensi kita untuk berbuat baik dan tidak cacat etik dalam segala situasi dan kondisi.
Dengan kata lain, membangun nama baik adalah investasi jangka panjang yang memerlukan komitmen kita untuk tetap berpegang teguh pada prinsip dan etika.
Makanya, Wang Fuzhi 王夫之 (1619–1692), filsuf yang hidup pada akhir pemerintahan dinasti Ming dan awal pemerintahan dinasti Qing, menegaskan, "名非天造,必从其实" (míng fēi tiān zào, bì cóng qí shí): nama baik tidak datang dengan sendirinya, ia harus didapatkan dengan kerja nyata.
Ribuan tahun sebelumnya, sejarawan masyhur Ban Gu 班固 (32–92) juga menulis begini dalam kitab Han shu (汉书), mahakaryanya, "功不可以虚成,名不可以伪立" (gōng bù kě yǐ xū chéng, míng bù kě yǐ wěi lì): nama baik tidak bisa didapatkan dengan tipu-tipu.
BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dokter Spesialis Kandungan dr Dario Turk SpOG: Er Ren Tong Xin, Qi Li Duan Jin
Barangkali itulah mengapa Xue Yingqi 薛应旂 (1500–1574), birokrat era dinasti Ming, menyebut, "无实而有名者,盗也;小实而大名者,幸也" (wú shí ér yǒu míng zhě, dào yě; xiǎo shí ér dà míng zhě, xìng yě): mereka yang tidak berbuat apa-apa tapi namanya terdengar di mana-mana adalah penipu; mereka yang kerjanya tidak seberapa tapi namanya menggelora adalah palsu.
Anda mungkin teringat pada suatu negeri di mana orang-orang seperti yang disebutkan Xue Yingqi menjamur di mana-mana. Misalnya, tiba-tiba mengajukan diri menjadi guru besar sekalipun tidak pernah mengajar, tiba-tiba memangku jabatan tinggi kendati minim prestasi, dan seterusnya, dan sebagainya.
Padahal, kalau menurut pepatah Tiongkok yang disadur dari kitab historis Shiji (史记), kita mesti "砥行立名" (dǐ xíng lì míng): menggembleng moral dan membangun nama baik. (*)