HARIAN DISWAY - Veddriq Leonardo berjuang seorang diri di perempat final Olimpiade Paris 2024. Ia lolos dari babak penyisihan dan eliminasi dengan mulus. Tapi tidak dengan kompatriotnya, Rahmat Adi Mulyono.
Veddriq tampil menakjubkan di babak penyisihan. Ia konsisten meraih waktu di bawah 5 detik.
Veddriq bahkan sempat memecahkan rekor dunia 4,79 detik saat babak penyisihan di Lane A. Pada Lane B, catatan waktunya beberapa detik lebih lambat. Namun, ia dengan nyaman menduduki peringkat teratas di babak tersebut.
Nasib berbeda menimpa Adi. Sebenarnya ia mengawali pertandingan cukup baik. Adi membukukan waktu 5,07 detik di penyisihan Lane B. Sayang, ia mengalami false start saat di Lane A.
BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Desak dan Rajiah Raih Tiket Perempat Final Panjat Tebing
BACA JUGA:FPTI Targetkan Dua Emas Panjat Tebing di Olimpiade Paris 2024
Alhasil, catatan waktunya berada di tempat terbawah. Sehingga ia harus berhadapan dengan Veddriq di babak eliminasi. Veddriq menang dengan waktu 4,98 detik. Sedangkan Adi dengan waktu 5,13 detik.
"Karena false start, ia tidak bisa melanjutkan. Meskipun upayanya sudah baik. Termasuk memecahkan catatan waktunya sendiri," sebut Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia Anindya Bakrie.
OLIMPIADE Paris 2024: Rahmat Adi false start, Veddriq satu-satunya wakil di perempat final. Foto: Veddriq Leonardo (kiri) ketika membukukan rekor dunia di babak penyisihan awal.-Fabrice Coffrini-AFP
"Inilah yang namanya olahraga. Saya bilang pada Adi, ini bukan yang terakhir," tuturnya. "Meskipun mengenaskan, harus tetap kepala tegak. Mungkin bukan sekarang kesempatannya. Bisa saja di waktu mendatang," papar Anindya.
Pada titik itu, Adi masih memiliki peluang lolos dengan catatan waktunya di penyisihan. Jika ia mencatat waktu tertinggi di antara para loser, maka ia berpeluang lolos ke perempat final dengan status fastest loser.
BACA JUGA:Veddriq Leonardo Target Emas di Olimpiade Paris 2024, Ini Antisipasinya
Seiring pertandingan berlalu, kejutan demi kejutan terjadi. Rekor dunia Veddriq ditumbangkan oleh Sam Watson (Amerika Serikat), dengan catatan 4,75 detik. Padahal, saat penyisihan, Watson membukukan waktu terbaik 4,91 detik.
Sampai heat kelima berlangsung, Rahmat Adi Mulyono masih berpeluang lolos. Sebab, para climber yang kalah di babak aduan tidak ada yang catatan waktunya sebagus dia.
Nah, pada heat ke-6 itulah harapan pupus. Reza Alipour (Iran) kalah dari Julian David (Selandia Baru). Alipour mencatat waktu 5,26 detik. Sedangkan David 5,2 detik. Alipour otomatis lolos sebagai fastest loser. Catatan waktunya menggeser raihan Adi.