HARIAN DISWAY - Pesawat turboprop ATR 72-500 milik maskapai Voepass mengalami kecelakaan dan jatuh di daerah Sao Paulo, Brasil pada Jumat, 9 Agustus 2024 yang menewaskan semua penumpang di dalamnya.
Total korban yang tewas berjumlah 61 orang yang terdiri dari 57 penumpang dan 4 petugas. Pihak maskapai bersama pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Pesawat itu dijadwalkan akan menuju Bandara Internasional Guarulhos yang berangkat dari Bandara Cascavel pada pukul 11:46 pagi waktu setempat.
Sayangnya, pesawat tersebut dikabarkan jatuh tepatnya di daerah Vinhedo, Sao Paulo, Brazil.
Sebelum jatuh, sejumlah saksi mata mengatakan bahwa mereka melihat pesawat itu berputar dengan arah yang tidak normal lalu kemudian jatuh dengan arah vertikal.
(Kiri ke kanan) Ricardo Catanant dan Luiz Ricardo Nascimento, direktur Badan Penerbangan Sipil Nasional Brasil (ANAC); Brigadir Udara Marcelo Moreno dari Angkatan Udara Brasil dan kepala Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Udara (CENIPA); dan kepa-SERGIO LIMA-AFP
Dalam rekaman lain diketahui bahwa asap besar lantas membubung keluar dari lokasi jatuhnya pesawat.
"Tidak ada yang selamat," ujar aparat kota di Valinhos yang melakukan operasi penyelamatan.
BACA JUGA:Sakit! Burning Sun Surabaya Diduga Undang Seungri Eks BIGBANG, Netizen Ancam Lapor Polisi
Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Tarcisio de Freitas mengatakan bahwa proeses identifikasi jenazah korban tengah dilakukan dan akan berlangsung sepanjang malam.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva yang saat itu tengah berbicara dalam suatu agenda di Brasil Selatan menyeru kepada orang-orang untuk mengheningkan cipta sebentar.
Ia juga menyatakan bahwa dari kecelakaan tersebut, Brasil kini berkabung selama tiga hari.
Pihak maskapai tidak hanya melakukan penyelidikan, namun mereka juga menyatakan akan memberikan bantuan secara penuh bagi keluarga korban.
BACA JUGA:Kaget! Chelsea Boyong Pedro Neto, Mau Dipasang di Mana?
Pihak berwenang lantas menutup akses masuk ke tempat kejadian perkara (tkp). Mereka mengatakan kecelakaan tersebut tidak memakan korban di tempat kejadian dan api yang keluar dari badan pesawat sudah dapat dikendalikan.
Adapun Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan Brasil, CENIPA, dan perusahaan pembuat pesawat ATR juga turut membantu proses penyelidikan.