HARIAN DISWAY - Pada 12 Agustus 2024, lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings menurunkan status Israel yang semula berada pada posisi A+ menjadi A karena kondisi Israel yang tengah menghadapi banyak tekanan di Timur Tengah.
Pertama, mereka langsung menyoroti fakta bahwa perseteruan antara Israel dan Palestina masih berlangsung. Bahkan diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2025.
Kejadian itu dinilai akan berdampak pada meningkatnya ancaman di sektor geopolitik Israel. Keadaan Negara Yahudi tersebut dinilai akan semakin tertekan ketika melihat besarnya pengeluaran mereka saat meluncurkan operasi militer di berbagai daerah.
Lebih lanjut, mereka juga memperkirakan pengeluaran keuangan Israel pada tahun ini sebesar 7,8 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) negaranya.
Sedangkan terkait utang negara, mereka memproyeksikan utang Israel akan menyentuh angka 70 persen dari PDB 2024. Lalu, tahun depan diperkirakan meningkat menjadi 72 persen.
“Selain kerugian manusia, hal itu (serangan antara Israel dan Palestina, Red) dapat mengakibatkan pengeluaran militer tambahan yang signifikan, penghancuran infrastruktur dan kerusakan yang lebih berkelanjutan pada aktivitas ekonomi dan investasi, yang menyebabkan penurunan lebih lanjut dari metrik kredit Israel,” tulis lembaga pemeringkat kredit andalan dunia itu.
Puluhan roket Hizbullah hantam Nahariya Israel Utara pada Senin 12 Agustus malam.-tangkapan layar X@EUFreeCitizen-
Mereka juga menyoroti aksi saling tembak antara Israel dan Hizbullah yang masih berlangsung. Keadaan itu dianggap sebagai faktor lainnya yang dapat menurunkan profil kredit Israel.
Mengetahui beberapa kemungkinan buruk dari penilaian Fitch, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan keadaan buruk tersebut merupakan suatu kewajaran yang dialami oleh negara ketika sedang berperang.
BACA JUGA:Antisipasi Perang, AS Akan Siapkan Bantuan Militer Senilai Lebih dari Rp 50 Triliun Untuk Israel
Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Smotrich, pihak Netanyahu optimistis bahwa mereka dapat membalikkan keadaan menjadi lebih baik. Mereka percaya bahwa perekonomian Israel tangguh.
Sebagai langkah awal, akuntan andalan dari Kementerian Keuangan Israel, Yali Rothenberg, tengah meminta pemerintah segera mengatur tata kelola keuangan mereka untuk persiapan di tahun depan.
Apa Arti Penurunan Status Kredit Israel Tersebut?
Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, dan Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings memang terkenal sebagai lembaga pemeringkat kredit yang menjadi favorit di masyarakat dunia.