HARIAN DISWAY - Mantan Presiden Donald Trump baru-baru ini mengunggah gambar palsu buatan AI di media sosial yang menampilkan bintang pop Taylor Swift.
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump memperlihatkan Swift yang mengenakan pakaian merah, putih, dan biru dengan teks yang menyatakan, "Taylor Swift Ingin Anda Memilih Donald Trump."
Trump menambahkan komentar: "Saya terima!"
Taylor Swift belum secara resmi mendukung kandidat dalam pemilihan 2024, meskipun sebelumnya ia pernah mendukung calon Demokrat.
Pada tahun 2020, Swift mendukung Presiden Joe Biden dan calon wakil presiden Kamala Harris. Harris akan dinyatakan sebagai kandidat resmi Demokrat tahun 2024 pada konvensi nasional partai di Chicago minggu ini.
BACA JUGA:Trump Tetap Tak Mau Menyerah, Rayu Pendukungnya setelah Ada Kasus Terbaru
Bahkan yang mencengangkan, Swift pernah mengkritik Trump dalam sebuah film dokumenter tahun 2020.
Seorang juru bicara Swift belum memberikan tanggapan terkait postingan Trump. Selain itu, Trump juga mengunggah foto-foto perempuan muda yang mengenakan kaus bertuliskan
Swifties for Trump serta sebuah artikel satir dengan judul Swifties Beralih ke Trump Setelah ISIS menggagalkan Konser Taylor Swift. Artikel tersebut diberi label "SATIRE" di atas judulnya.
Sebelumnya, Swift memang membatalkan tiga konsernya di Wina bulan ini setelah pihak berwenang mengatakan mereka telah menggagalkan rencana serangan.
Pejabat setempat mengangkap seorang pria berusia 19 tahun yang menurut mereka terinspirasi oleh ISIS.
BACA JUGA:Surprise Surprise! Taylor Swift Hadirkan Travis Kelce di Konser The Eras Tour London, Seseru Apa?
Steven Cheung, juru bicara kampanye Trump angkat bicara. "Swifties for Trump adalah gerakan besar yang tumbuh semakin besar setiap harinya," dalam sebuah pernyataan ketika dimintai komentar tentang gambar Swift palsu tersebut.
Beberapa penggemar Taylor Swift dan kelompok pengawas mengatakan banyak gambar yang diunggah Trump tampaknya adalah deepfake yang dihasilkan oleh Artificial Inteligence.
Para pendukung di industri musik, Hollywood, dan Washington telah mendorong undang-undang federal dan tindakan lain untuk memerangi ledakan gambar AI palsu.