Selain itu, Ning Ayu Fernanda, salah seorang peserta, menunjukkan bakatnya dalam bernyanyi. Di hadapan para juri, dia membawakan lagu Sayang yang dipopulerkan Via Vallen.
BACA JUGA:Opening Ceremony Event Nusantara WR Soepratman 9.0 di Kaza Mall, Hadirkan Seni Tradisional
Ning Ayu mengungkapkan bahwa dia sering bernyanyi dangdut. Terkait persiapan, dia mengatakan, “Saya yakin dan harus nekad. Untuk bakat, saya punya bakat menyanyi. Dan saya yakin dengan bakat saya itu," ungkap perempuan 23 tahun itu.
Motivasinya mengikuti ajang Cak & Ning adalah untuk berkontribusi dan terlibat dalam berbagai kegiatan di Kota Surabaya.
"Sebagai pemuda-pemudi Surabaya, kita harus tergerak untuk mengikuti apa saja event dan kegiatan yang ada di Surabaya," ujarnya.
Mengenai keyakinannya dalam ajang itu, Ayu merasa percaya diri, "Saya yakin, 90 persen saya bisa lolos," ujarnya.
Peserta lain, Achmad Rofiq, mengungkapkan motivasinya mengikuti Cak dan Ning.
"Saya ingin berkontribusi dan bermanfaat untuk Kota Surabaya. Saya melihat potensi besar dalam pemilihan ini. Apalagi nanti ada berbagai macam pelatihan dan relasi-relasi yang bisa saya dapatkan," ujarnya.
BACA JUGA:Surabaya Punya Robot Barista, Racik Minuman Hanya 2 Menit
Babak Penyisihan Pertama Cak dan Ning Surabaya 2024 Diwarnai Semangat dan Optimis Tinggi. (Belakang dari kiri) Muhammad Raynaldhil Xaviero, Ainol Rifki, dan (depan) saat sesi interview bagian Cak pada penyisihan 1 Cak dan Ning Surabaya di Convention Hall Siola, Surabaya, Jumat 23 Agustus 202-Martinus Ikrar Raditya-Harian Disway
Untuk persiapan, Rofiq mempelajari seluk-beluk sejarah Kota Surabaya. Baik melalui buku, website, sosial media, serta mempersiapkan dresscode sesuai yang ditentukan penyelenggara.
Ia menyampaikan visinya untuk menjadi Cak Surabaya 2024. Bahwa Rofiq ingin bermanfaat dan berkontribusi untuk Kota Surabaya. "Misi saya ingin menjadikan Surabaya sebagai kota yang ramah wisata," ungkap pria 22 tahun itu.
Meskipun merasa sedikit minder melihat banyak pesaing yang lebih keren, Rofiq tetap memiliki keyakinan tinggi. "Saya yakin 90 persen bisa lolos. Sepuluh persen sisanya kehendak Tuhan," ungkapnya.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Tionghoa, INTI Gelar Sarasehan Dengan Perwakilan Universitas Xiamen
Yazerlin Nadila, salah seorang panitia yang bertugas di bagian screening peserta, menjelaskan bahwa babak penyisihan pertama bertujuan untuk mengenal para peserta.
"Hari ini kami ingin tahu detail sosok pesertanya. Jadi lebih seperti perkenalan peserta. Karena jumlahnya masih banyak, tipe seleksinya satu jenis saja," katanya.