Kegiatan dua tahunan itu melibatkan 35 kapal permukaan, 3 kapal selam, 9 tim pasukan khusus dan 12 kompi kekuatan pasukan pendarat negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Rimpac 2024 dilaksanakan selama lebih dari satu bulan. Dibuka pada 27 Juni 2024 dan ditutup pada 1 Agustus 2024. Prajurit Indonesia berangkat ke Hawaii pada 31 Mei 2024.
Laksda Ariantyo menyebut, butuh waktu 17 hari untuk perjalanan pulang pergi dari Indonesia ke Hawaii. Selama perjalanan, mereka singgah di satu titik di dalam negeri dan satu titik di luar negeri.
Perjalanan mereka tentu bukan hal yang gampang. Apalagi, lautan yang diarungi KRI REM-331 adalah Samudera Pasifik. Cuaca buruk seperti hantaman ombak menjadi makanan sehari-hari mereka di lautan.
“Alhamdulillah KRI REM dan personelnya bisa melalui rintangan dan tantangan tersebut. Bahkan, para prajurit kita mengisi bahan bakar dan kebutuhan logistik di tengah laut,” tambahnya.
Kini, para prajurit yang tergabung dalam Satgas Latma Rimpac 2024 telah kembali. Artinya, mereka menuntaskan misi itu selama 86 hari.
Selama di Amerika Serikat, para prajurit KRI REM-331 berhasil melaksanakan serial latihan di Samudera Pasifik. Seperti Naval Shore Fire Support (NSFS) Rodeo, Raidex, Casex, Replenishment At Sea (RAS), dan Latkamla Visit Board Search and Seizure (VBSS).
Ada pula latihan pertempuran kota, Over The Beach, Visit Board Search and Seizure, Helly Fast Rope, Jungle Recount, Military Operation Urban Training (MOUT), Call For Fire, Air Assault Tactics, Sniper Training, dan masih banyak lagi serial latihan yang diikuti para prajurit.
Di sisi lain, keikutsertaan TNI Angkatan Laut (AL) di Rimpac 2024 merupakan bentuk diplomasi dan eksistensi dalam kaitan hubungan militer internasional.
“Kita ingin menunjukkan kepada negara-negara di seluruh dunia, bagaimana kemampuan angkatan laut kita yang bisa dikatakan sudah setara dan sejajar dengan mereka,” tandas pimpinan Koarmada II Surabaya tersebut. (*)